Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan lagi Ambil S2 di Kota Yogya dan berharap bisa sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

3 Tingkat Lagi Indonesia Lampaui China Positif Covid, Jadi Iri Sama Tetangga Kita

13 Juli 2020   00:52 Diperbarui: 13 Juli 2020   00:53 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi (tirto.id)

Sudah lama memang tak memantau jumlah perkembangan positif covid 19. Disamping karena malas untuk mengeceknya, juga karena tak ingin tahu perihal yang sebenarnya yang sedang terjadi saat ini. Sebab melihat angka-angka itu serasa mau belajar lagi ilmu bilangan matematika.

Tapi apa boleh buat, hari ini terpaksa melihatnya karena tak tanggung-tanggung melihat penambahan jumlahnya yang akhir-akhir ini penambahannya selalu 4 digit di setiap harinya. Dan baru kemarin kita ada di tingkat ke-27 kini kita sudah masuk ke tingkat 26, naik 1 tingkat. Seperti yang dilansir oleh kompas.com (12/7/2020) juga hal tersebut tercatat di worldmeter.info, penambahan di hari ini mencapai 1.681 orang dengan total positif covid 19 sebanyak 75.699 jiwa.

Kasus aktifnya lebih dari setengah jika dibandingkan dengan jumlah pasien yang sembuh. Dan jika penambahan-penambahan ini terus berlanjut dengan irama 4 digitnya, maka dalam kurang satu minggu kedepan, tingkatan kita akan jauh melampui negeri dimana Covid ini bermula, yakni di China, tepatnya di Wuhan, yang berada di posisi ke-23. 

Kemudian melirik dari sejak masuknya virus ini ke negara kita di awal-awal Maret lalu, berarti butuh waktu sekitar 5 bulan membuat kita melejit angka penderita covidnya. Tentu ini bukan kabar baik bagi kita, apalagi dengan situasi saat ini, konsep new normal yang telah dijalankan oleh pemerintah dan oleh kita semua, bisa dibilang akan sangat mustahil membendung penambahan-penambahan jumlah orang-orang yang akan terkena virus ini.

Lihat saja pasar-pasar kini kian ramai, lihat saja toko-toko ataupun mall-mall, dan besok sekolah juga akan segera dibuka. Di tahun ajaran baru pendidikan kita akan segera dimulai. Dan boleh dibilang masyarakat kita-pun seakan kurang menyadari betapa pentingnya untuk memakai masker, selalu mencuci tangan, bahkan jaga jarak,

Sehingga melihat situasi tersebut, ada perasaan iri melihat negara-negara tetangga kita, khususnya Singapura apalagi negara Malaysia. Singapura berhasil menekan pertambahan kasus barunya hanya ratusan orang, dan kasus aktifnya hanya 3.600-an orang. Apalagi Malaysia penambahan kasus barunya hanya puluhan orang dan kasus aktifnya juga hanya 70-an orang.

Jika lanjut lagi melihat negara tetangga kita yang lain, seperti Vietnam, Myanmar, Brunei, bahkan Laos yang penambahannya bahkan nihil atau tidak ada pertambahan kasus baru. Sehingga timbul pertanyaan, apakah yang membuat negara-negara tersebut, sangat minim penambahan jumlah kasus baru covid-19-nya? 

Apakah masyarakatnya yang memang betul-betul patuh terhadap nasehat protokol kesehatan yang ditetapkan, atau kebijakan pemerintahnya yang begitu maksimal menekan angka pertambahan tersebut?

Dan kondisi yang mirp-mirip dengan kita saat ini khususnya di negara Asean, hanyalah Filipina.  Sementara yang lainnya mereka begitu berhasil menangkis pandemi tersebut supaya tidak kian menyebar kemana-mana.  Sehingga pertanyaannya dengan situasi tersebut, apakah kita termasuk gagal dalam mengatasi penyebaran ini supaya tidak semakin banyak orang yang terinfeksi?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun