Untuk melawan corona ternyata para pejabat di lingkungan Istana saling berbantah satu dengan yang lain. Dimana seperti yang dilansir oleh kompas.com (4/4/2020), dalam waktu yang berurutan baru-baru ini, telah terjadi miskomunikasi di tubuh internal KSP atau kantor staf kepresidenan yang dipimpin oleh Bapak Moeldoko.
Pertama saat Fadjroel Rahman menyampaikan tentang kebijakan Presiden, bahwa masyarakat diperbolehkan untuk mudik ke kampung masing-masing. Tapi saat pulang akan langsung mendapatkan status ODP (Orang dalam pemantauan) dan diwajibkan bagi mereka untuk tetap mengisolasi diri di kampung halaman dan diawasi oleh pemerintah.
Tapi tak lama berselang, Pratikno, membantah apa yang disampaikan oleh sang Jubir kepresidenan tersebut. Dan menyatakan apa yang disampaikan oleh sang jubir, tidak tepat. Yang tepat adalah bahwa pemerintah mengajak dan berupaya keras supaya masyarakat tidak mudik. Dan sebagai konpensasinya  pemerintah akan memberikan subsidi atau tunjangan yang lebih sebagai konsekuensi masyarakat tidak memilih untuk mudik. Dan akhirnya Fadjroel-pun segera mengubah pernyataannya yang sebelumnya.
Kedua, saat Ngabalin menyampaikan bahwa ada satu staf di KSP positif corona. Yang oleh beberapa media akhirnya menyampaikan sebagai akibat dari adanya salah satu staf KSP positif, maka seluruh staf KSP-pun dilnyatakan diliburkan. Tapi kemudian hal tersebut dibantah langsung oleh salah satu Deputi KSP, yakni Juri Ardiantoro menyatakan tidak ada anggota KSP yang positif, setelah menjalani test yang kedua yang lebih valid yakni test PCR. Kendati di test yang pertama yakni dengan rapid test ada beberapa yang positif.
Sehingga  miskomunikasi yang terjadi di lingkungan istana tersebut, apakah akibat bentuk dari sebuah kepanikan? Panik karena banyaknya urusan yang harus dikerjakan sekaligus. Terutama bagaimana menghadapi pasien yang kini mencapai ribuan orang jumlahnya, tapi sekaligus juga harus memikirkan strategi yang baru yang mampu mengatasi pandemi ini secara cepat.
Kepanikan juga terjadi apakah karena memang tubuh atau anggota staf di KSP kini strukturnya yang terlalu gemuk? Sebab untuk staf ahli saja KSP punya 21 nama staf khusus bersama dengan staf ahli wakil presiden. Belum lagi para deputi yang ada 5 dan satu Wakil Kepala KSP. Kemudian untuk staf ahli-pun masih memiliki tenaga profesional tambahan lainnya, yakni Tenaga ahli Utama, Madya, Muda dan Terampil. Banyaknya orang yang terlibat tanpa arah komunikasi yang jelas, cepat dan tepat tentu akan menghalangi penyampaian pesan tersebut ke publik.
Sebagai pemegang peran penting untuk merealisasikan janji-janji Jokowi, maka peran KSP sangat begitu strategis. Disamping sebagai sebagai mitranya seluruh anggota kabinet, tapi KSP bisa juga sebagai pelecut kinerja-kinerja para menteri. Untuk bisa mempercepat laju pembangunan yang terus digalakkan. Apalagi saat  melawan corona, miskomunikasi di antara para pejabat di pemerintahan pusat harusnya bisa dihindarkan. Sebab jika terus-menerus meyampaikan atau memberikan info-info yang sesat,  tentu akan menggerus kepercayaan masyarakat ke pemerintah.
Â