Misteri Harun Masiku dan Spekulasi Dirinya Ditembak Mati

Ada banyak pandangan dan banyak tanggapan tentang misteri keberadaan sosok Harun Masiku. Sebab sampai hari ini keberadaannya tidak diketehui sampai sekarang.

Jika di hitung sejak dirinya menjadi DPO maka sudah hampir dua bulan dirinya belum ditemukan. Baik oleh pihak kepolisian maupun pihak KPK sendiri yang sudah menyatakan dirinya sebagai tersangka atas kasus penyuapan kepada salah satu mantan komisioner KPU, Wahyu Setiawan.

Tentang banyaknya spekulasi yang muncul, salah satu elit Partai Demokrat, yang juga merupakan anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat, sekaligus anggota komisi III, Benny K. Karman, seperti yang dilansir oleh CNNIndonesia.com (24/2/2020) justru menyatakan spekulasi terburuk terhadap status dan keberadaan buronan KPK tersebut.

Ia menyatakan ada tiga spekulasi tentang status dan keberadaan dari Harun Masiku usai mendengar penjelasan Bapak Menkumham, Yasonna Laoly saat dengar pendapat bersama Komisi III DPR RI.

Pertama, menyatakan bahwa ia sudah ditembak mati.  Benny menyatakan lagi bahwa ini lebih sangat mungkin. Kedua, menyatakan bahwa ia disembunyikan. Sedangkan ketiga, ia sembunyi sendiri. Tentang yang ketiga ini, Ia menampik bahwa ini tak akan mungkin.

Kemudian dia-pun mengusulkan supaya dewan terhormat segera membentu Panja (Panitia Kerja) untuk mengusut langsung tentang misterinya Harun Masiku yang belum nampak hingga hari ini. Kemudian respon dari Yasonna sendiri saat mendengarkan pernyataan dari Benny tersebut, dia tampak dengan muka yang pucat.

Meskipun kemudian meyatakan tentang hal tersebut dia tidak mau mempertaruhkan integritasnya tentang Harun Masiku. Artinya dirinya ingin tegas mengatakan bahwa dirinya sudah terus terang bahwa memang sama sekali dirinya jujur dan tak begitu terbeban dengan tudingan-tudingan yang datang kepadanya.    

Meskipun demikian pernyataan dari sang Menteri Hukum dan Ham tentang situasi politik dan hukum yang sedang terjadi, tapi kebenaran cepat atau lambat akan terungkap.

Misteri keberadaan Harun Masiku, dan rusaknya alat pelacak dari vendor penyedia layanan yang menghubungkan sistem keimigirasian dengan pihak bandara secara real time, apakah ini hanyalah kebetulan, yang mengakibatkan sang Dirjen Keimigrasian-pun langsung kena pecat? Tapi langkah dan saran dari Benny K Harman untuk membentuk adanya panja kiranya patut untuk dilaksanakan.

Tapi pertanyaannya, apakah DPR RI, meskipun didominasi oleh partai PDI-Perjuangan, akan rela membentuk panja tersebut? Sebagai wujud komitmen mereka bahwa partainya tidak terlibat untuk kasus Harun Masiku.