Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan lagi Ambil S2 di Kota Yogya dan berharap bisa sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Telkomsel Buat Konsumen "Stres Berat" Hari ini, Katanya Perbaikan?

10 Januari 2020   22:30 Diperbarui: 10 Januari 2020   22:30 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak bisa kita pungkiri bahwa kebutuhan utama kita selain sandang, pangan dan papan adalah kebutuhan akan adanya informasi. Baik Informasi  yang didapatkan lewat media sosial, lewat whatapp grup maupun lewat media-media online, semua hal tersebut turut mengubah kita menjadi orang yang sangat membutuhkan yang namanya paket data.

Budget untuk pengeluaran atau pembelian paket data saat ini tak terbilang murah, meskipun terkadang banyak promo yang disediakan oleh penyedia layanan jaringan telekomunikasi dan informasi. Dan salah satunya adalah telkomsel. Jadi untuk pengiritan dalam pemenuhan pembiayaan ini apalagi bagi yang sudah berkeluarga, cukup salah satu baik suami atau istri yang dibuatkan paketnya. Sedangkan yang satunya numpang lewat jaringan hotspot.

Maka sejak kemarin diriku selalu awas dengan jumlah paket data yang sudah kian menipis, langsung buruan untuk segera mengisi paketnya. Dan sistem pembelian tuk pengadaan paket tersebut tidak langsung membeli paket tapi pulsa. Dan akhirnya membeli paket data lewat pulsa yang dibeli tadi.

Tapi yang terjadi setelah mengisi pulsa, ternyata pulsanya tak masuk-masuk. Sekitar pukul 08.00 WIB malam kemarin (9/1) mengisi pulsanya lewat mobile banking baru hari ini sekitar pukul 09.00 WIB pulsanya masuk.

Sudah was-was tak akan bisa ngapa-ngapain hari ini. Hanya untuk mengecek WA saja, sebentar-sebentar paket datanya harus dinonaktifkan, jika butuh baru paketnya diaktifkan lagi. Sepanjang hari uring-uringan, mau komplain lewat media sosial data menipis, mau komplain via call center sibuk semua tak bisa menerima keluhan, mau komplain ke grapari langsung jauh dari rumah, karena tinggal di pedalaman.

Alhasil baru tahu infonya bahwa memang telkomsel sejak kemarin hingga hari ini (Jumat), khusus untuk jaringan pengisian pulsa, Telkomsel sedang perbaikan sistem. Tahunya setelah terus-menerus calling 166. Entah sudah berapa kali lakukan panggilan ke nomor call center tersebut, dan tak sedikit pulsa yang termakan karena mencoba menghubungi customer service langsung, namun gagal.

Disamping uring-uringan yang boleh dibilang hampir mengalami stress berat, pengelolaan hati dan pikiran adalah kunci utama untuk mencegah stress berat berubah menjadi depresi. Sebab kan gak lucu klo hanya gara-gara tak bisa online akhirnya depresi dan tertekan.

Tapi melihat fenomena masyarakat kita sekarang ini, tak sedikit berita yang memuat gara-gara gadget atau gawai ditarik orang tuanya, akhirnya si anak malah justru memilih mengakhiri hidupnya. Gara-gara game online tak sedikit dari banyak anak-anak Indonesia akhirnya mengalami sakit jiwa. Karena kurangnya memang pengawasan dan intropeksi baik dari orang tua maupun bagi si anak tersebut.  

Dari pengalaman di hari ini juga yang memang baru pertama sekali ini mengalaminya, tentu tak serta merta menyalahkan sepenuhnya pihak penyedia layanan seperti Telkomsel. Sebab kata 'perbaikan  sistem' atau upgrading (peningkatan) merupakan sebuah keharusan yang harus dikerjakan mereka. Demi perbaikan kualitas dan pemberian layanan terbaik secara berkelanjutan kepada masyarakat banyak.

Dan bukan hanya perusahaan, kita-pun sebagai individu-individu harus senantiasa upgrading diri kita secara terus menerus. Baik dengan belajar lewat buku-buku ataupun lewat pengalaman-pengalaman orang lain yang ada di sekitar kita. Supaya kita tidak mentok bertumbuh. Sebab jika kita berhenti bertumbuh maka pada hakekatnya kita bisa dibilang sudah mati.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun