Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan lagi Ambil S2 di Kota Yogya dan berharap bisa sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

3 Besar Orang Terlibat Jaringan Teroris Medan dan Solusi Tanpa Lewat Hukum?

16 November 2019   22:51 Diperbarui: 16 November 2019   23:03 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelaku bom bunuh di Polrestabes Medan menyisahkan banyak tugas dan bukan hanya bagi kepolisian, maupun pemerintah tapi kita sebagai bagian dari masyarakat juga harus turut ambil bagian di dalamnya. Yakni untuk mengatasi atau menyelesaikan persoalan teroris ini.

Sebab jika ini terus berlangsung bukan tidak mungkin rasa aman yang kita miliki selama ini akan hilang dalam waktu sekejab. Alias kita hidup dalam banyak kekuatiran, tidak bebas beraktivitas, terkungkung dalam situasi yang mencekam. Yang ujung-ujungnya kita bisa depresi sendiri, dan bahkan putus asa.

Dimana seperti yang dilansir oleh kompas.com (16/11/2019), sosok RMN yang merupakan pelaku bom bunuh diri pada Rabu (13/11) kemarin, ternyata melibatkan banyak pihak. 

Dan memang jika ditelusuri jauh ke belakang sebelum si pelaku bom bunuh diri tersebut mengambil perannya untuk menjadi senjata dalam menciptakan teror di bangsa ini, ada banyak hal yang dilaluinya.

Mulai dari keterlibatan untuk dengarkan paham-paham radikal yang dibalut dalam acara keagamaan. Pengaruh keluarga yang mungkin salah satu anggota keluarga sudah terkena paham teroris sebelumnya. Yang atas peristiwa bom di Polrestabes Medan tersebut kini sudah ada sebanyak 18 orang yang sudah diamankan oleh kepolisian Sumatera Utara.

Dan tiga besar orang yang ambil bagian di dalam aksi bom bunuh diri tersebut, pengaruh keluarga-lah yang paling besar pengaruhnya. Dimana istri dari RMN sendiri adalah orang yang pertama kali kena dengan ajaran teroris tersebut. Menjalin komunikasi yang insten dengan terpidana teroris yang ada dalam penjara lewat media sosial yang ada.

Kedua, adalah tetangga. Dimana hanya berjarak sekitar 100 meter dari rumah pelaku bom bunuh diri tersebut. Yang awalnya terbuka dengan banyak orang, kemudian tiba-tiba berubah menjadi anti sosial, tidak mau bergabung dan menganggap orang yang diluar mereka adalah orang-orang kafir.

Ketiga, adalah sosok guru ngaji yang menjadi aktor utama yang menyebarkan paham-paham radikal. Sehingga ketika orang sudah kena atau tercuci otaknya dengan hal-hal teroris yang dibalut dengan ajaran agama, maka niscaya orang-orang tersebut sudah siap untuk dijadikan korban atas ajaran teroris tersebut.    

Miris melihat hal yang demikian. Apalagi jika tiga sosok ini ada di lingkungan kita,maka habislah kita. Susah menghindarkan atau bahkan menghilangkan aksi teroris di kemudian hari. Oleh kerena itu, butuh penanganan yang sangat intensif, massif dan terpogram secara matang untuk menyelesaikan perkara ini. Baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Mulai dari kepolisian, hingga pemerintah, juga adanya partisipasi masyarakat untuk terus melaporkan jika ada mulai keluarga-keluarga yang ada di lingkungan mereka yang sudah mulai menunjukkan sikap antipati dan bahkan jarang bergaul.

Artinya penyelesaian tidak harus melulu lewat hukum. Solusi bisa dimulai dari Kepling (kepala lingkungan), ataupun ketua RT. Jika menemukan adanya keluarga-keluarga yang demikian,dilakukan pendekatan sedemikian rupa. Sampai orang tersebut mau membuka diri. Jika memang tidak dapat, baru lanjut ke tingkat desa atau kelurahan dalam penyelesaiannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun