Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan lagi Ambil S2 di Kota Yogya dan berharap bisa sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Solusi Kreatif Pertanian dari Ardath & 2 Jendral Indonesia, Inovasi, Kreatif dan Bayar Harga

22 Mei 2019   19:59 Diperbarui: 22 Mei 2019   20:05 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu Tarigan Penjual Bunga di Pasar Buah Berastagi (dokpri)
Ibu Tarigan Penjual Bunga di Pasar Buah Berastagi (dokpri)
Hal yang sama juga terjadi saat di pasar Buah Berastagi. Para penjual bunga disana mengalami kelesuan pasar. Bisa dalam satu hari hanya mendapatkan hasil penjualan bunganya paling banyak seratus ribu, tapi terkadang tidak akan ada pembeli,jika para pengunjung sepi berkunjung ke sana.  

Apa yang terjadi di Sibolangit dan Berastagi mungkin juga terjadi pada para petani yang ada di beberapa daerah di Indonesia lainnya juga yakni mengalami kelesuan. Hal ini justru menjadi tantangan besar bagi Pemerintah di dalam meningkatkan kesejahteraan para petani kita.

Jika melihat trand-nya memang jumlah para petani menyusut, hal itu ditunjukkan oleh Data BPS. Yakni jumlah pekerja di sektor pertanian di tahun 2018 berkisar 35,7 juta orang atau 28,79 persen. Padahal di tahun 2017 jumlahnya 35,9 juta atau 29,68 persen. Terjadi penurunan sebesar 0,89 persen.

Meskipun jumlah petani menurun tapi pada kenyataannya banyak anak-anak muda di Indonesia justru berminat di bidang pertanian.  Hal itu dibuktikan dengan banyaknya para calon mahasiswa yang mengambil jurusan pertanian setiap tahunnya yang meningkat sangat tajam.

Bapak Momon Sumarsono (antara news.com)
Bapak Momon Sumarsono (antara news.com)
Bapak Momon Sumarsono, Kepala BPPSDM Kementan menyatakan di tahun 2017 saja peminatnya sekitar 7 ribu orang sementara yang diterima hanya seribu.Di tahun 2018 peminatnya mencapai 13 ribu orang yang diterima hanya 1.300 orang saja.  

Kembali kepada kondisi pertanian di Sibolngit, diriku memang belum bisa berbuat banyak. Sebab masih belajar dan mencoba menggali dan menggali lagi potensi-potensi apa yang di sana. Tapi langkah pertama yang bisa dilakukan adalah terpikir untuk mengembangkan sistem hidroponik di tanah Karo Simalem ini. Sebab meskipun rata-rata penduduk disini punya lahan-lahan yang luas dan subur,  sistem hidroponik akan mampu mendongkrak perekonomian di sini.

Mulai belajar bahkan sudah memesan paket kecil hidroponik dari Aplikasi Pak Tani. Menongkrongi youtube ataupun instagram dari orang-orang yang sudah sukses menjalaninya. Dan akhirnya ketemu dengan  sosok pemuda ini.Yang jika kusearch lebih lanjut, ternyata dia adalah mantan mahasiswa pertanian juga.

Bang Ardath BKI bersama istri (screenchot IG, dokpri)
Bang Ardath BKI bersama istri (screenchot IG, dokpri)
Yakni sosok Bang Ardath BKI yang berdomisili di Bandung. Melihat bagaimana dia dan istrinya mulai dari nol hingga seperti sekarang bisa memproduksi sayur-sayuran segar. Punya visi untuk mengembangkan sistem hidroponik di Papua dan untuk pengumpulan dana ke sana, ia pun menjual buku yang ditulisnya yang berjudul 'Hidroponik Rumahan dengan modal dibawah Rp.600 ribuan'.

Pernah mengalami kegagalan dan akhirnya bisa menemukan solusi terhadap kegagalannya tersebut. Yakni serangan lalat daun membuat sayur-sayurannya kuning dan akarnya kecoklatan.

Beliau tidak pelit berbagi ilmu dengan para pelajar (screenshot IG @ardathBKI)
Beliau tidak pelit berbagi ilmu dengan para pelajar (screenshot IG @ardathBKI)
Sebab ketika kita boleh jujur, banyak hal-hal yang enaknya saja ditampilkan, tapi masa-masa sulit dan kegagalan jarang ditampilkan. Itu artinya jika memang ingin mengembangkan pertanian sistem hidroponik, bisa dipastikan semuanya tidak berjalan dengan mulus.

Ketemu 2 Sosok Jendral 'Petani' dan Inspirasinya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun