Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan lagi Ambil S2 di Kota Yogya dan berharap bisa sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Sindiran Setan Gundul Pemasok Kesesatan pada BPN

6 Mei 2019   22:18 Diperbarui: 6 Mei 2019   22:54 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin Andi Arief sebenarnya sudah tak tahan melihat aksi-aksi yang telah dilakukan oleh BPN Prabowo Sandi selama ini. Dimana waktu usai pemilihan dan di tiap-tiap TPS masih melakukan penghitungan suara. Juga belum ada pengumuman resmi dari KPU, dan yang baru ada hasil hitung cepat dari beberapa lembaga survei, Bapak Prabowo serta para pendukungnya sudah tiga kali melakukan sujud syukur.

Dan baru hari ini, marak istilah 'Setan Gundul'dibawakan oleh sang politisi Demokrat, yang sepertinya batal keluar dari Demokrat. Padahal dulu dia sempat mengundurkan diri jabatannya sebagai Wakil Sekretariat Jendral Partai Demokrat, karena kasusnya yang kemarin. Yakni kasus narkoba. Tapi karena murni beliau hanya sebagai pemakai, pihak kepolisian tidak bisa menemukan barang bukti yang lain, beliau ditahan sebentar dan akhirnya direhabilitasi.

Dimana seperti yang dilansir oleh news.detik.com (6/5/2019), Andi Arief menuliskan tentang setan gundul tersebut untuk bisa menyelamatkan Prabowo dari kesesatan data-data yang mengatakan bahwa pihaknya-lah yang menang. Padahal mulai dari hasil-hasil survei, hingga hasil situng menyebutkan bahwa pihak mereka belum unggul dari sang petahana.

Jadi dia mempertanyakan data-data dari mana temuan sebanyak 62 persen suara yang menyatakan bahwa pihak merekalah yang menang? Dan hal ini mungkin menjadi sorotan karena pihak mereka cenderung tertutup tentang data-data C-1 yang telah dikumpulkan oleh para pendukung Prabowo-Sandi. Yang kerap selalu ditantang oleh pendukung 01 supaya mereka segera membuka data-data mereka ke publik, dan bukan hanya sekedar mengatakan bahwa itu rahasia.

Bahkan dengan pengungkapan ini, seakan menjadi titik terang bagi Partai Demokrat. Jika sosok setan gundul ini tidak pergi, maka jelas koalisinya akan merapat ke sisi lain dari BPN. Yakni ke sisi sang petahana, dimana sang anak sendiri sudah menjalin komunikasi yang baik sebelumnya ke pemerintahan.

Tapi atas cuitan dari Andi Arief tersebut, seperti berikut, "Dalam Koalisi Adil Makmur ada Gerindra, Demokrat, PKS, PAN, Berkarya, dan rakyat. Dalam perjalanannya muncul elemen setan gundul yang tidak rasional, mendominasi dan cilakanya Pak Prabowo mensubordinasikan dirinya. Setan gundul ini yang memasok kesesatan menang 62 persen," pihak PA 212 langsung meresponi pernyataan tersebut.

Hal tersebut disampaikan oleh ketua umum PA 212, Slamet Maarif, bahwa dirinya tidak mengerti siappa yang dimaksudkan oleh Andi Arief tersebut, dengan menyatakan ada setan gundul di koalisi Adil dan Makmur.

"Saya bukan paranormal jadi bukan maqom saya lihat setan, saya fokus ke dunia manusia saja, saya tidak mau masuk dunia setan, karena kami bukan setan," kata Slamet.

Andre Rosiade juga meresponi apa yang dicuitkan oleh Andi Arief tersebut. Bahwa pihak mereka, yakni para partai pendukung 02, baik itu Gerindra, PKS, PAN, Demokrat dan Partai Berkarya, mengaku masih solid di dalam kubu mereka. Dia kuga menyarankan serta meminta jika ada hal-hal yang kurang berkenan di koalisi mereka, sebaiknyaa tidak usah diungkap ke publik. Mari dibicarakan di tingkat internal mereka saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun