Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan lagi Ambil S2 di Kota Yogya dan berharap bisa sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Mencuri Ikan di ZEE Indonesia, Ibu Susi Akan Tenggelamkan 51 Kapal Vietnam

30 April 2019   21:26 Diperbarui: 1 Mei 2019   13:17 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tribunnews.com

Benar kata pepatah jangan sekali-sekali menyalak di depan seekor singa, sebab ia tidak akan membalas gong-gonganmu. Tapi sekali ia akan mengaum keras, maka hati-hatilah itulah ajal dari perbuatanmu. Mungkin istilah sang singa ini bisa kita sematkan ke Ibu Susi Pudjiastuti. 

Sang punggawa Presiden Jokowi di bidang kelautan yang fokusnya memberdayakan laut, memberdayakan nelayan kita, memberdayakan manusia Indonesia untuk cinta kepada lautnya Indonesia.

Seperti yang dilansir oleh Tempo (30/4/2019), kapal bernomor lambung KN 213 dan bertuliskan Viet Name Resources Surveillance mendekati kapal TNI AL. Setelah bermanuver, KN 213 lalu menabrak kapal TNI AL kita. Tampak beberapa anggota TNI AL berlaras panjang yang berusaha menghalau KN 213. Setelah menerima reaksi tersebut, KN 213 lalu menjauhi kapal TNI.

Panglima Komando Armada I TNI AL, Laksamana Muda TNI Yudo Margono, sebagaimana dikutip Kepala Dinas Penerangan Komando Armada I TNI AL Letnan Kolonel (P) Agung Nugroho di Jakarta kepada Tempo, membenarkan terjadinya insiden tersebut. 

Kejadiannya bermula saat KRI Tjiptadi-381 melaksanakan penegakan hukum dan kedaulatan di perairan Indonesia, tepatnya di Laut Natuna Utara terhadap Kapal Ikan Asing (KIA) Vietnam BD 979 yang sedang melaksanakan Illegal Fishing dan menangkap KIA Vietnam tersebut.

Namun KIA tersebut dikawal oleh Kapal Pengawas Perikanan Vietnam/Coast Guard Vietnam. Kapal Coast Guard Vietnam berusaha untuk menghalangi proses penegakan hukum dan kedaulatan yang dilakukan oleh KRI Tjiptadi-381 dengan memprovokasi melalui usaha mengganggu proses penegakkan hukum dan kedaulatan dengan cara menabrakkan kapalnya ke KRI Tjiptadi-381.

Kesengajaan dari pihak kapal penjaga pengawas milik Vietnam tersebut seakan ingin mengajak perang bangsa kita. Tapi untungnya para prajurit kita tidak mudah terprovokasi oleh kapal pasukan Vietnam tersebut.

Dimana jika pasukan kita sempat terprovokasi oleh aksi pasukan Coast Guard Vietnam tersebut, bukan tidak mungkin akan terjadi ledakan dan adu senjata di perairan kita. Sehingga hal-hal mengerikan tersebut tidak terjadi. Sebab adanya pengelolaan emosi yang matang untuk menyikapi situasi yang bisa dibilang kita pantas untuk melakukan penyerangan balik.

Saat kapal pengawas Vietnam tersebut menabrakkan tubuh badan kapal KRI tersebut, kapal yang didampingi oleh Kapal Pengawas Vietnam tersebut, yakni KIA tersebut bocor dan tenggelam. Saat prajurit kita menyaksikan tenggelamnya kapal tersebut, mereka langsung menolong para awak kapal tersebut.

Tapi uniknya saat melihat sikap Ibu Susi atas perbuatan kapal Vietnam tersebut. Ada salah satu akun yang mencoba twit ibu dengan kasus penabrakan kapal tersebut. "Hallo bu Susy? Ke mana kapal pemburu perikanan dan kelautan kita bangga dengan beatle for illegal fishing tapi ngenes melihat kapal dinas perikanan Vietnam berani-beraninya nyenggol KRI TNI AL. Harusnya kapal Dinas Perikanan itu ditenggelamkan Kapal Perikanan dan Kelautan," tulis @hmskaban.

Ibu Susi-pun tak perlu waktu lama membalas twit tersebut. "Kemlu telah memanggil Dubes Vietnam. Tanggal 4 kami akan melakukan penenggelaman 51 Kapal KIA terbanyak dari Vietnam!" tulis Susi melalui akun Twitter @susipudjiastuti, Senin, 29 April 2019.

Maka tanggal 4 Mei ini kita akan melihat bagaimana perkasanya Ibu Susi akan menenggelamkan 51 kapal KIA asal Vietnam tersebut. Maka ini adalah penenggelaman terbesar dari satu negara. Oleh karena itu jangan main-main dengan sang pendamping Jokowi itu. Meskipun seorang emak, tindakannya mirip seperti singa yang siap mengaum dengan menenggelamkan kapal-kapal pencuri ikan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun