Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan lagi Ambil S2 di Kota Yogya dan berharap bisa sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

2 Duka Beruntun pada Masa Paskah di Mata Paus Fransiskus

21 April 2019   22:55 Diperbarui: 21 April 2019   22:59 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2 kejadian besar yang terjadi baru-baru ini, betul-betul telah menjadi duka bagi umat katolik secara khususnya. Apalagi bagi orang nomor satu dan pemimpin umat Katolik di seluruh dunia, yakni Paus Fransiskus.

Pertama kejadian di Paris. Bagaimana katedral paling bersejarah, berdiri ratusan tahun yang lalu,  Notre Dame kini habis dilalap sama api. Kejadiannya satu minggu yang lalu dan terjadi begitu cepat, tepatnya pada Senin (15/4) lalu. Sehingga katedral terindah itu kini tidak menyisahkan bekas-bekas keindahannya lagi.

Dunia khususnya umat Katolik, sangat menyayangkan peristiwa tersebut sebab gedung itu menjadi salah satu pusat sejarah kekristenan terbesar pada abad itu dan bahkan pada masa kini. Notre Dame kini sudah tinggal reruntuhannya.

Dan bukan hanya itu, Notre Dame juga punya hubungan sejarah pada masa-masa kejayaan dari kerajaan Prancis, dan bagaimana meletusnya revolusi di Prancis, Notre Dame menjadi saksi sejarah atas peristiwa-peristiwa itu. Tapi bersyukur pemerintah Prancis berjanji akan segera merehab bangunan bersejarah tersebut dengan melibatkan orang-orang terbaik dunia untuk membangunnya kembali.

tribunnews.com
tribunnews.com
Peristiwa kedua, peristiwa teror dan peledakan bom bunuh diri yang sudah menewaskan ratusan orang di Sri Lanka. Dimana seperti yang dilansir oleh kompas.com (21/4/2019), tercatat sudah dua kali peristiw pengeboman.Ledakan pertama tercatat terjadi di Gereja St Anthony, kemudian di Gereja St Sebastian. Segera setelah itu, polisi mengonfirmasi gereja ketiga di telah dihancurkan oleh ledakan, bersama dengan tiga hotel mewah di Colombo, antara lain Grand Cinnamon, Shangri-La dan Kingsbury.

Seorang pejabat polisi mengatakan enam ledakan pertama menewaskan sedikitnya 156 orang, termasuk 35 orang asing. Kemudian pada sore hari, dua orang tewas dalam serangan di sebuah hotel di selatan Colombo. 

Sementara, pelaku bom bunuh diri mengguncang sebuah rumah di kota Orugodawatta, pinggiran Colombo, dan menewaskan tiga orang. Dengan begitu, keseluruhan jumlah korban setidaknya menjadi 161 orang.

Pemimpin Gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus berada di Lapangan Santo Petrus yang dihiasi bunga untuk memperingati kebangkitan Yesus Kristus setelah penyaliban. Paus Fransiskus memang tidak menyampaikan khotbah atau homili, tapi beliau tetap memberikan pidato tahunan Paskah "Urbi et Orbi" terkait konflik dan berbagai kesulitan yang dihadapi seluruh dunia.

Meskipun kisah-kisah duka tersebut telah terjadi,  Paus Fransiskus tetap  memimpin Misa Paskah pada Minggu (21/4/2019) di Vatikan dengan tegar dan menyampaikan dukanya yang besar atas peristiwa-peristiwa tersebut. Di tengah serangan berdarah yang menargetkan sejumlah gereja dan hotel di Sri Lanka, beliau tentu merasakan dua duka sekaligus. Duka beruntun di masa-masa saat Kristus Yesus bangkit dari kuburnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun