Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan lagi Ambil S2 di Kota Yogya dan berharap bisa sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Jika Tak Korupsi Kenapa Takut, Sikap yang Berlebihan

5 Februari 2019   10:00 Diperbarui: 5 Februari 2019   16:37 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: kompas.com

Berani karena benar takut karena salah, tentu bukanlah sebuah pernyataan kosong. Pernyataan ini akan berlaku dimanapun di seluruh dunia. Sebab sebuah kesalahan sedikitpun bisa berubah menjadi intimidasi tersendiri bagi tiap-tiap orang. Kapan yah kebusukanku ini terbongkar? Hal-hal itu yang akan senantiasa selalu datang.

KPK di dalam menjalankan tugasnya pasti punya standar operasional di dalam mengerjakan tiap-tiap laporan yang masuk ke mereka. Sebab tidak akan mungkin mereka bertindak gegabah sedikitpun di saat mereka mengerjakan tugas-tugas mereka.

Maka benar tanggapan dari KPK ini, yang bisa sekaligus menjadi sebuah pertanyaan besar kepada para oknum pejabat yang hadir saat itu di rapat pembahasan RAPBD (Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) Papua dengan para pejabat di Kemendagri.

Seperti yang dilansir oleh kompas.com (4/2/2019), KPK mempertanyakan sikap penganiayaan yang telah dilakukan oleh oknum tertentu kepada para petugas KPK yang memang sedang mengerjakan dan melaksanakan tugas dan kewenangan mereka. Kedua petugas itu memang tampak sedang memfoto beberapa para pejabat yang kebetulan hadir pada saat acara pembahasan tentang rapat anggaran RAPBD Papua di salah satu Hotel di Jakarta Pusat.

Pertanyaannya  kenapa harus risih dan merasa kuatir jika memang benar para pejabatnya di dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemerintah? Meskipun katanya, melalui pernyataan resmi Pejabat Papua, bahwa si petugas KPK tersebut pada saat melakukan tugasnya tidak membawa surat tugas mereka. Tapi haruskah main kekerasan fisik sehingga mereka harus mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit?

Sebelumnya, KPK menjelaskan kronologi singkat terkait dua penyelidik KPK yang diserang saat bertugas di salah satu hotel di Jakarta Pusat, Sabtu (2/2) malam. Bahwa pegawai KPK ini memang ditugaskan secara resmi oleh KPK setelah kami mendapatkan informasi dari masyarakat tentang indikasi tindak pidana korupsi.

Dan oleh laporan tersebut maka adalah kewajiban KPK untuk menjalankan tugas ketika informasi kami dapatkan dari masyarakat. Febriansyah menjelaskan setelah pukul 00.00 pada Minggu (3/2) dini hari, beberapa orang mendekati tim KPK tersebut dan membawa ke suatu tempat di hotel tersebut. Dan kemudian mereka menganiaya si petugas tersebut.

Semoga kedepannya sikap-sikap yang demikian tidak terulang lagi. Sebab tidak baik indikasi terhadap penegakan-penegakan hukum yang terjadi di bangsa ini. Kepolisian juga bisa menindak dengan bijak kasus ini.

Kembali lagi, jika benar kenapa harus takut?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun