Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan lagi Ambil S2 di Kota Yogya dan berharap bisa sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kontroversi Akhir Tahun di Tanah Iran, Ketat di Satu Sisi, Abai di Sisi Lain

2 Januari 2019   16:14 Diperbarui: 2 Januari 2019   17:34 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : viva.co.id

Akhir Tahun seharusnya film-film yang diputarkan bukan hanya sekedar film yang bisa menghibur para penontonnya saja atau para pemirsa. Tapi jauh lebih dari itu ada muatan dan maksud dari pemutaran film tersebut. Dan biasanya film-film diputarkan adalah film yang bisa menginspirasi dan menggugah diri untuk bisa melakukan perbaikan diri sekaligus untuk bisa melakukan evaluasi.

Tapi apa yang terjadi pada masyarakat penduduk yang ada di pulau Kish, Iran. Dimana seperti yang dilansir oleh kompas.com (31/12/2018), sang Bos dari penyiar televisi lokal yang ada di Kish tersebut, akhirnya dipecat, karena ternyata memutarkan film yang tidak senonoh di ranah publik.

Dan film tersebut, tersebut ternyata pemeran utamanya adalah sang aktor legendaris dari Cina, Jacky Chan. Memang awalnya dalam film tersebut hanyalah adegan biasa seperti adegan beladiri, dan beberapa adegan menarik lainnya. Tapi ternyata kemudian tiba-tiba masuk dalam adegan yang terbilang tabu untuk dipertontonkan kepada masyarakat Iran. Yang memang masih memegang adat kesopanan yang tinggi. Sebab untuk jabatan tangan saja di antara dua orang yang bukan mukrim-nya merupakan larangan di sana.

Akhirnya karena banyak yang protes terhadap pemutaran film tersebut, maka sang bos dari TV Kish IRIB tersebut dan beberapa orang karyawannya mendapatkan pemecatan dari pihak otoritas tertinggi yang mengatur tentang pertelevisian di sana.

Sebab apakah ini merupakan faktor kelalaian atau karena memang disengaja oleh pihak televisi tersebut, belum diketahui hingga sekarang? Tapi jelas karena adegan film yang tidak senonoh tersebut betul-betul mengganggu masyarakat pulau Kish.

Kemudian juga pemecatan ini, oleh beberapa warga Iran, juga memandang ada hal yang aneh. Sebab pasalnya untuk urusan kapal yang karam, pesawat yang jatuh, maupun kereta api yang mengalami kecelakaan, para bos-bos yang ada di masing-masing transportasi itu seakan tidak bertanggung jawab terhadap permasalahan tersebut. Sehingga miris kelihatannya.

Hal itu tampak di beberapa akun media sosial warga Iran. Beberapa penduduk Iran justru menunjukkan kekesalan karena tidak ada yang dipecat dalam peristiwa kecelakaan bus fatal menewaskan 10 mahasiswa di Universitas Azad pekan lalu.

"Bus terbalik, pesawat jatuh, kapal tenggelam... tidak ada yang diberhentikan... Beberapa detik adegan Jackie Chan bercinta di IRIB dan segera semua staf di bagian itu dipecat," tulis seorang netizen di Twitter.

Sebab ketika di satu sisi, sangat ketat terhadap suatu pelanggaran masalah sosial keagamaan yang mereka hidupi, ternyata untuk masalah yang sangat prinsipil seperti transportasi, seakan para pejabat yang memerintah tidak ketat juga.

Seharusnya ini bisa juga menjadi catatan refleksi bagi kita semua juga. Bahwa harusnya kita melakukan perubahan secara pasti dan merata. Dan tidak terkesan memilih-millih mana yang terlebih dulu mengalami perubahan atau mana yang terlebih dulu layak untuk dievaluasi dan dibenahi. Sehingga kita tidak disebut asal tebang pilih saja untuk melakukan suatu hal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun