Mohon tunggu...
Rinta Wulandari
Rinta Wulandari Mohon Tunggu... Pegawai -

wanita muslim, senang menulis, seorang perawat, Pejuang Nusantara Sehat Batch 2 Kemenkes RI. Punya banyak mimpi. twitter: @rintawulandari Karya yang pernah di terbitkan: - Tahun 2011 menulis buku bersama empat orang teman SMA berjudul “Buku Penting SMA” (Pustaka GoodIdea Indonesia), menulis cerita anak berjudul “Pelajaran Buat Kiki” (Lampung Post), cerita anak “Hantu Toilet” ( Lampung Post )- Tahun 2013 menulis antologi kumpulan cerpen berjudul “Dakwah dan Cinta” (Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerita anak berjudul “Pelangi untuk Ananda” ( Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerpen horor berjudul “The Haunted Night” (Meta Kata), antologi kumpulan cerpen horor komedi berjudul “Hantu Koplak in Action” (Publishing Meta Kata), cerpen yang berjudul “Jiwa Yang Luka” menjadi nominasi cerpen Favorite oleh event LMCR Rayakultura Rohto, cerpen berjudul “Cerita Lain pada Pantai Itu” diterbitkan dikoran Dinamika News, antologi kumpulan cerpen "Ruang(tak bernyawa)" oleh Az-Zahra Publisher. Tahun 2014; Cerita Anak Kode Rahasia Dika (Lampung Post), juara 3 even Phobia (Cerpen: Darah? No!)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Rumah Cut Nyak Dien, Tanda Perkasa Sang Srikandi Indonesia

11 November 2014   04:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:07 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.



dok.pribadi. rumah Cut Nyak Dhien

Hari Pahlawan. Ada baiknya postingan kali ini bernuansakan kepahlawanan juga ya. Hehe. Oke, dibeberapa postingan mengenai Rumah Cut Nyak Dien, hanya sekilas yang aku utarakan dari postinganku berwisata di Aceh. Kali ini secara lebih luas akan aku perkenalkan mengenai Rumah Cut Nyak Dien. Rumah Cut Nyak Dien yang berada di jalan Banda Aceh-Meulaboh, km 8 Lampisang Peukan Bada, Aceh Besar- 23331. Rumah Cut Nyak Dien, atau lebih dikenal dengan Rumoh Aceh. Adalah rumah peninggalan suaminya, Teuku Umar. Sekaligus peninggalan Penjajah Belanda. Karena memang rumah ini dibangun oleh Belanda untuk Teuku Umar, karena hubungan kerja sama pada Teuku Umar.

1415614664545074387
1415614664545074387
dok.pribadi. silsilah

Pernikahan Cut Nyak Dien dengan Teuku Umar adalah pernikahannya yang kedua. Setelah suami beliau, Ibrahim Lamnga meninggal dalam perang di Gle Tarumpadatanggal 29 Juni1878 yang menyebabkan Cut Nyak Dhien sangat marah dan bersumpah hendak menghancurkan Belanda. Kemudian seorang lelaki gagah datang melamar Cut Nyak Dien, ia adalah Teuku Umar. Awalnya Cut Nyak Dien menolak, namun karena Teuku Umar mengizinkan Cut Nyak Dien untuk berpedang, akhirnya Cut Nyak Dien menerima pinangan Teuku Umar. Akhirnya mereka menikah pada tahun 1880 dan dikaruniai satu orang anak bernama Cut Gambang (Wikipedia). Sedangkan Teuku Umar gugur saat perang di Meulaboh pada tahun 1899.

14156253661817205155
14156253661817205155

141562647793963822
141562647793963822
dok.pribadi. lampu khas yang menyambut kedatangan kami

Kembali ke rumah, memasuki tanggadirumah berkayu ini, ada lampu besar antik terkesan mewah dengan cahaya kuningnya. Sebagai Cagar Budaya, tak heran jika di rumah ini ada seorang guide yang memberikan informasi mengenai berbagai hal mengenai rumah Cut Nyak Dien. Rumah Aceh ini memiliki banyak ruang. Setelah naik tangga pertama pun ada dua pintu, kanan dan kiri. Kami dipersilahkan masuk melalui pintu kanan.

14156265531624716519
14156265531624716519

14156266661779879525
14156266661779879525
dok.pribadi. Rumah Cut Nyak Dien masa yang lalu

Di pintu ini terdapat ruangan, yang bertabur foto di tembok kayunya. Dan faktanya, foto-foto pahlawan Indonesia tersebut adalah fotocopy nya saja. Bukan foto aslinya. Menurut sang guide, foto Cut Nyak Dien yang asli, ada di Belanda. Apa yang dipikiranku? Lah kok bisa ya, foto aslinya pahlawan Indonesia kok ada di Belanda? Bukan di tempatnya berasal? -_- disini ada foto Teuku Umar, Foto Cut Nyak Dien, Foto Cut Meutia (kerabatnya Cut Nyak Dien) serta foto saat rumah ini pertama dibangun.

14156267641620765191
14156267641620765191
dok.pribadi. teras depan, tapi di dalam rumah hhehe

14156269772039605918
14156269772039605918
dok.pribadi

Mengulas kembali, rumah ini dibangun Belanda untuk Teuku Umar pada tahun 1873. Atas Teuku Umar yang memiliki siasat untuk merebut kemerdekaan melalu jalan diam-diam, namun Belanda mengetahuinya, dan Rumah ini di bakar oleh Belanda pada tahun 1896. Namun Cut Nyak Dien, sebagi istri mempertahankan rumah ini kembali. Oke lanjutkan kita kedalam rumah. Di lorong kayu yang banyak foto tadi, kita memasuki ruang tengah. Di ruang tengah ini banyak terpampang senjata adat di dalam kaca. Ada kursi dan meja juga. Lalu di luar ada sumur yang tinggi. Tinggi sumur adalah 10 meter. Berbeda dengan sumur lainnya, dumur ini sengaja dibuat tinggi sekaligus tempat perlindungan diri orang rumah ketika ada penjajah datang. Dan sumur ini yang paling awet. Tak ada perubahan. Bahkan ketika rumah ini di bakar, rumah ini tetap bertahan kuat. Dan airnya pun masih ada.

14156270271092290958
14156270271092290958
dok.pribadi

1415627498210193728
1415627498210193728
dok.pribadi. kamar selir. selirnya Cut Nyak Dien adalah pasangan suami istri.

Lalu kita memasuki kamar-kamar. Rumah Cut Nyak Dien memiliki banyak kamar. Pada penuturan guide, Cut Nyak Dien pun memiliki selir. Terbukti adanya kamar Selir. Bedanya, setiap selir memiliki suami masing-masing. Jadilah tiap kamar adalah untuk sepasang suami istri. Ada dua kamar selir. Kemudian ada lagi kamar pembantu dapur untuk membantu dirumah itu. Lalu kamar Cut Nyak Dien... nah ini dia.. kamar yang bernuansa kuning ini sangat khas. Lebih tepatnya seperti kamar pengantin. Beda dengan kamar selir yang serba pink tadi. Terdapat ornamen khas Aceh, ada tempat duduk bersantai dan lain sebagainya.

14156276391558678113
14156276391558678113
dok.pribadi

14156277571364741449
14156277571364741449
dok.pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun