Mohon tunggu...
Rinta Wulandari
Rinta Wulandari Mohon Tunggu... Pegawai -

wanita muslim, senang menulis, seorang perawat, Pejuang Nusantara Sehat Batch 2 Kemenkes RI. Punya banyak mimpi. twitter: @rintawulandari Karya yang pernah di terbitkan: - Tahun 2011 menulis buku bersama empat orang teman SMA berjudul “Buku Penting SMA” (Pustaka GoodIdea Indonesia), menulis cerita anak berjudul “Pelajaran Buat Kiki” (Lampung Post), cerita anak “Hantu Toilet” ( Lampung Post )- Tahun 2013 menulis antologi kumpulan cerpen berjudul “Dakwah dan Cinta” (Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerita anak berjudul “Pelangi untuk Ananda” ( Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerpen horor berjudul “The Haunted Night” (Meta Kata), antologi kumpulan cerpen horor komedi berjudul “Hantu Koplak in Action” (Publishing Meta Kata), cerpen yang berjudul “Jiwa Yang Luka” menjadi nominasi cerpen Favorite oleh event LMCR Rayakultura Rohto, cerpen berjudul “Cerita Lain pada Pantai Itu” diterbitkan dikoran Dinamika News, antologi kumpulan cerpen "Ruang(tak bernyawa)" oleh Az-Zahra Publisher. Tahun 2014; Cerita Anak Kode Rahasia Dika (Lampung Post), juara 3 even Phobia (Cerpen: Darah? No!)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Milad #Sedekahrombongan 5 Th: Awal bertemu, Hingga kini :)

9 Juni 2016   17:17 Diperbarui: 9 Juni 2016   17:27 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awal tahun 2015..

Sore itu aku sedang bertugas di ruang Observasi ruang Alamanda RS Abdul Moeloek Privinsi Lampung. Ruang yang cukup hroik, hiruk pikuk dan ketar-ketir, gimana engga? Diruang observasi seluruh pasiennya adalah pasien yang cukup parah bahkan hampir terminal.. ada juga pasien yang harusnya di rawat di ICU. Namun karena ICU nya penuh jadi harus bertahan di ruang observasi dulu. Pasien hari itu penuh. Ada 5 bed disana. Dan perawat yang bertugas harus siap di tempat duduk, memperhatikan perkembangan pasien.

Sebelumnya aku sudah dikabari Ayuk Nora tentang kedatangan temannya dari #sedekahrombongan. Saat itu aku belum tergabung di #SR yah. Teh Widhi namanya, ia dan sasa menjenguk salah satu pasien. Kemudian meminta data dan lain sebagainya. Saat itu aku masih memandang asing. “Ah LSM paling yah..” jadi aku bantu-bantu saja. kemudian teh Widhi menjelaskan ke aku tentang sedekahrombongan. Aku awalnya agak bingung,, waduuh. Nanti apaa lagi.. tau-tau MLM pula waduuuh. Pikirku. Saat itu aku belum jawab “Ya. mau gabung”. Tapi aku minta waktu dulu untuk cari tau tentang sedekahrombongan diinternet. Sebelum aku memberi keputusan YA. Teh Widhi sudah masukan kontak Whatsapp ku ke dalam grup #SR Lampung. “Kita kedatangan kurir baru.. Selamat Datang Rinta di grup #SRlampung..”

output2img-20150803-wa0011-5759406f1293734b07ecff7d.jpg
output2img-20150803-wa0011-5759406f1293734b07ecff7d.jpg
Aku tercengang? Loh langsung dimasukin grup aja nih.. kan belum kasih jawaban. Lalu di tengah kebingunganku.. Teh Widhi menjelaskan aku tentang #sedekahrombongan. Segalah hal tentang sedekahrombongan. Aku sedikit paham. Kemudian ikut mencari data pasien yang benar-benar membutuhkan. Bersyukur karena memang aku perawat di Bangsal kelas 3, jadi tak terlalu sulit mencari pasien dhuafa yang menjadi targetan di sedekahrombongan.

dok. sedekahrombongan
dok. sedekahrombongan
Pasien perdanaku adalah seorang anak berusia 5 tahun. Yang berada di ruang hematologi. Pasien anak dengan diagnosa leukimia. Sampai akhirnya data sudah kudapatkan. Lalu takdir berkata lain. Padahal paginya uang santunan akan diberikan. Kemudian tepat saat aku jaga malam, pasien tersebut meninggal dunia. Aku langsung koordinasi dengan Teh Widhi saat itu. saat itu Teh Widhi bukan lagi co asisstan dokter di Rumah Sakit, ia sudah menjalankan koas dan bertugas di Bandung. Jadi via telpon aku bertanya gimana baiknya, uang tersebut baru pagi besok akan di transfer. Sedangkan rumah pasien jauh banget dari kota. Akhirnya aku mencari-cari uang talangan dulu.. karena amanah ini harus di sampaikan walaupun dalam bentuk dana duka. Aku mencari lembaran uang di dompet, kemudian ada coas di sana juga yang mendengar dan mau bantu menalangi dahulu. Akhirnya uang terkumpul, sesuai uang yang di akan di donasikan. Lalu uang itu tersampaikan kepada pasien. Alhamdulillah.

img-20160406-wa0002-57593e159b93738506516d41.jpg
img-20160406-wa0002-57593e159b93738506516d41.jpg
Walaupun diawal sempat kerepotan.. tapi Alhamdulillah sedikit-sedikit aku belajar. Lalu mencari pasien lagi, menaikannya memberinya donasi, lalu membuat laporannya. Sering ditanya sama teman-teman di grup.. gimana rasanya kasih donasi ke pasien? Ada yang beda rasanya?

Waah ternyata rasanya memang beda banget. Rasanya seneeeeng aja gitu liat pasien bahagia. Senyum sumringah, meringankan beban keuangannya. Alhamdulillah, saat itu kurir #SRlampung masih terbilang sedikit.. benget. Hanya Teh Widhi, Sasa, Aku, Mas Akhid, kang Arief sama kang Deri. Iyaa Cuma berenam, doang. Ga heran kalo grup itu sepi... obrolan sesekali tentnag pasien.. kadang obrolan mojokin Mas Akhid doang haha. Trus aku ikut Milad sedekahrombongan ke Cikole, Lembang Jawa Barat. Nah disana.. benar.. seakan diberi suntikan adrenalin baru. Aku semankin bersemangat, karena semakin mengerti kenapa kami harus gotong royong tolong dhuafa. Disana aku dapatkan banyaak teman baru di nusantara, semua sangaat baik dan saling menjaga. Di tempat perkemahan yang super dingin itu ..hati kami terasa hangat, apalagi saat malam puncak di malam hari. Saat itu mas Saptuari, kang Jamil Azaini dan motivator lainnya datang. memberi kami perasaan yang campur aduk. Penayangan video, presentasi dana sedekah, dokumentasi tersalurnya sedekah dan lain sebagainya. Ditambah lagi ketemu artis! Haha saat itu pemeran utama Naga Bonar itu datang... Kang Dedy Mizwar wakil gubernur Jawa Barat yang juga salah satu sedekaholics yang rutin bersedekah di #sedekahrombongan.

dok. sedekahrombongan. MILAD ke 4 tahun lalu di cekole, lembang
dok. sedekahrombongan. MILAD ke 4 tahun lalu di cekole, lembang
Kini aku paham.. bahwa #sedekahrombongan memang MLM.. Multi Level Marketing menuju Syurga. Aamiin. Di SR tak ada satupun kurir yang di bayar. Semua ikhlas dengan keinginan tulus membantu sesama, menolong dhuafa sakit. Semua ikhlas. Tak heran kalau kurir SR seluruh Indonesia adalah mereka yang memang eksis di bidangnya. Para pengusaha muda yang sukses, para dokter, perawat, bidan, dan berbagai profesi lainnya. Benar-benar bergiat Lillahi Ta’ala. Menacari Muka di depan Allah SWT. Kini perkembangan SR lampung makin baik. Semakin banyak kurirnya, makin solid, makin ramai di grup, dan tentu mimpi kami sedikit demi sedikit jadi nyata untuk SR lampung, yakni punya rumah singgah SR lampung, tempat bernaungny apara dhuafa sakit yang hendak berobat ke satu satunya Rumah sakit rujukan terakhir di Lampung RSUD Abdul Moeloek. Kerjasama pun sudah terjalin, lokasi rumah singgah pun tak jauh dari RS Abdul Moeloek ini. Alhamdulillah.

dok.sedekahrombongan
dok.sedekahrombongan
dok. sedekahrombongan
dok. sedekahrombongan
Hingga sekarang, seiring bergulirnya waktu.. aku sudah tidak bekerja di Rumah Sakit di Lampung. Sudah beda provinsi dan merantau. Aku tetap stabil di sedekahrombongan. Selagi masih ada sinyal telpon dan internet. YA. Justru setelah di Kalimantan Utara ini makin diberi kesempatan untuk memegang amanah untuk tetap menjadi Kurir #SR di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara, menjadi tim sosial media untuk #SR wilayah Barat, serta menjadi salah satu di majalah #sedekahrombongan, Majalah Tembus Langit. Walaupun tempat produksi majalan di Jogja, namun dengan adanya ke mudahan internet dan alat komunikasi lainnya, membuat aku tetap bisa berusaha bermanfaat. Aamiin : )

dok. sedekahrombongan
dok. sedekahrombongan
Kini sudah 5 tahun usia #sedekahrombongan. semoga kurirnya makin solid. Sedekaholics makin ramai dan membahagiakan dhuafa. dan InsyaAllah sedekahrombongan akan tetap ada berpuluh-puluh tahun kemudian.. Aamiin :)

dok. sedekahrombongan
dok. sedekahrombongan

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun