Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

PKS Tuduh Tri Rismaharini Pencitraan untuk Kursi DKI-1?

5 Januari 2021   13:53 Diperbarui: 6 Januari 2021   06:39 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mensos Tri Rismaharini dan politisi PKS Bukhori Yusuf (foto : Tribunnews.com)

Aksi blusukan Menteri Sosial (Mensos) hasil reshuffle, Tri Rismaharini alias Risma menemui gelandangan di kawasan Sudirman, Thamrin, Pasar Baru hingga bantaran Kali Ciliwung mendapat sorotan negatif dari salah seorang petinggi PKS.

Oleh petinggi PKS, mungkin Risma dianggap telah mencuri start dengan mencuri perhatian masyarakat DKI. Hal tersebut tentu saja bisa menggangu PKS yang barangkali sangat menginginkan kursi Gubernur DKI.

Ketua DPP PKS yang juga menjabat sebagai anggota Komisi I DPR Bukhori Yusuf menilai bahwa blusukan yang dilakukan Risma adalah pencitraan semata untuk mengincar Pilgub DKI 2022 nanti.

Bahkan Bukhori menghimbau agar Risma berhenti melakukan pencitraan dan fokus membenahi urusan di Kementerian Sosial (Kemensos). Bukhori juga mengingatkan Risma agar menjalankan tugas sebagai menteri sosial bukan sebagai walikota.

"Kapital untuk 2022 Pilkada DKI. Sebaiknya Mensos berhenti melakukan pencitraan. Harusnya segera benahi kementerian dan lakukan tugas-tugasnya sebagai menteri bukan sebagai wali kota," tutur Bukhori (detik.com 5/1/2021).

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bagian Publikasi dan Pemberitaan Kemensos, Herman Kuswara mengatakan bahwa tujuan Risma melakukan blusukan adalah untuk pemetaan permasalahan-permasalahan sosial yang aktual dan faktual.

***

Saya pikir apa yang dilakukan Risma tidak berlebihan dan juga tidak menyalahi aturan. Memang demikianlah seharusnya pejabat melayani rakyat, bukan hanya menunggu laporan "ABS" dari bawahan. Tetapi seorang pemimpin perlu melihat fakta aktual di lapangan.

Jika "majikan"nya saja Presiden Jokowi sibuk blusukan kemana-mana, apalagi menterinya yang hanya sebagai pembantu? Adakah aturan yang tidak membolehkan menteri blusukan? Dan apakah blusukan itu hanya dibolehkan untuk kepala daerah seperti gubernur, walikota atau bupati saja?

Apa yang dilakukan Risma bukanlah hal baru baginya. Selama menjabat sebagai Walikota Surabaya selama 2 periode, Risma selalu konsisten memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Dan terjun langsung melihat rakyat adalah gaya kepemimpinannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun