"Hati-hati jadi pak Jokowi jangan kemaruk punya ibu kota jangan. Jangan macam macam, yang lain bisa ditunda tapi tolong Papua jangan sampai terlambat,"Â (Amien Rais seperti dikutip dari Tribunnews.com
Banyak politisi yang selama ini tidak peduli terhadap Papua, tetapi ketika tiba-tiba masyarakat Papua "marah", mereka pun mendadak peduli Papua. Bahkan ada politisi yang merasa paling paham mengenai Papua dan berbicara seolah-olah telah berbuat banyak untuk masyarakat Papua, padahal nihil.
Mereka itu adalah orang-orang munafik yang justru ingin memanfaatkan isu "kerusuhan Papua" untuk menaikkan popularitas dirinya dan partainya. Bukannya membantu mencarikan solusi tetapi malah sibuk menyalahkan pemerintah yang dianggap belum berbuat apa-apa untuk masyarakat Papua.
Tak heran jika Rabu (21/8/2019) lalu, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon dan dua rekannya Anggota DPR RI Komisi X Fraksi PDIP Jimmy Demianus Ijie S, dan Anggota DPR RI Komisi VI Fraksi Partai Gerindra, Steven Abraham, ditolak masuk saat berkunjung ke asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya.Â
Satu lagi yang mendadak ingin menjadi "pahlawan kesiangan" bagi masyarakat Papua adalah Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais. Dikutip dari Tribunnews.com, Amien Rais meminta agar Presiden Jokowi lebih baik fokus menyelesaikan masalah kerusuhan di Papua daripada sibuk dengan rencana pemindahan ibu kota negara.
Menurut Amien Rais, pemindahan ibukota negara ke tempat yang "belum jelas", masih bisa ditunda sementara waktu. Amien Rais merasa heran jika Jokowi ribut sendiri mau memindahkan ibukota, padahal kejadian di Sorong, Fakfak, Manokwari dan tempat lainnya, mendesak untuk ditangani.
"Ini masih (bisa) ditunda, untuk sementara waktu ya, tetapi yang lebih mendesak saya katakan kejadian di Sorong, di Fakfak, Manokwari dan lain lain, di mana teman-teman saudara kita Papua itu memang melampiaskan amarahnya. Jadi saya heran kalau pak Jokowi sepertinya ribut sendiri mau mindah ibu kota ke tempat yang belum jelas. Ada mengatakan mungkin di Kalteng mungkin di Kaltim ada yang mengatakan kalau tengahnya bukan Kalimantan dong. Masih barat, ada yang usulkan di Sulawesi,"Â kata Amien Rais.
Amien Rais menyebut sangat paham dengan apa yang dirasakan masyarakat Papua. Menurut Amien Rais, permasalahan di Papua sangat luar biasa karena diabaikan dari waktu ke waktu dan tidak pernah diurus dengan sungguh-sungguh. Ekol,ogi mereka dihancurkan semacam destruction dan ditambah lagi ketika mereka dikatakan monyet.
"Saya sangat paham karena di Papua itu yang dirasakan oleh rakyat Papua itu pertama ekologi mereka dihancurkan. Jadi itu semacam destruction, luar biasa permasalahan dari waktu ke waktu itu kan diabaikam tidak pernah diurus dengan sungguh-sungguh nah kemudian sekarang ditambah lagi dikatakan monyet dan lain lain ya,"Â kata kata Amien Rais.
Dan untuk mengungkapkan keresahannya, Amien Rais pun mengingatkan Jokowi agar jangan kemaruk punya ibukota baru dan agar Jokowi jangan macam-macam mengenai permasalahan Papua. Amien Rais minta tolong agar penanganan Papua jangan sampai terlambat.
 Hati-hati jadi pak Jokowi jangan kemaruk punya ibu kota jangan. Jangan macam macam, yang lain bisa ditunda tapi tolong Papua jangan sampai terlambat," kata Amien Rais melanjutkan.
***
Pertanyaannya adalah benarkah Papua selama ini diabaikan dan tidak pernah diurus dengan sungguh-sungguh, dan kalau boleh tahu, apa yang telah diperbuat Amien Rais selama ini untuk kemajuan Papua?
Tanpa bermaksud mengabaikan peran pemerintahan sebelumnya, tetapi selama 4 tahun masa pemerintahannya, Jokowi memberikan perhatian khusus terhadap Papua.Â