Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Benarkah Seperti Kata Dahnil, Fadli Zon Ogah Jadi Menteri Jokowi?

23 Agustus 2019   16:00 Diperbarui: 23 Agustus 2019   16:09 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi : harianIndonesia.id

Dikutip dari Detikcom (22/8/2019), Juru bicara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan bahwa Fadli Zon tidak bersedia menjadi menteri Jokowi-Ma'aruf.

Hal itu dikatakan Dahnil untuk menanggapi daftar nama calon menteri yang bakal masuk dalam kabinet Jokowi-Ma'aruf, yang beredar di media sosial dan grup aplikasi percakapan. Disitu dicantumkan bahwa Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon didapuk sebagai Menteri Perdagangan.

"Yang jelas, saya dengar dari Bang Fadli, beliau tidak bersedia. Saya tidak tahu persis apakah ditawari atau nggak," kata Dahnil saat ditanya apakah penolakan Fadli Zon tersebut adalah respons terhadap penawaran Jokowi atau bukan.

*****

Pertanyaan saya yang pertama adalah, Dahnil Anzar Simanjuntak itu sebenarnya juru bicaranya Ketum Prabowo Subianto atau Waketum Fadli Zon, atau juru bicara ketum dan waketum sekaligus? Saya pikir hal ini sangat penting agar posisi Dahnil jelas dan kelihatan lebih berwibawa.

Kemudian pertanyaan kedua adalah, dalam hal ini apakah Dahnil Anzar memang "diperintahkan" Fadli Zon untuk menyampaikan "ketidakbersediaan"nya itu kepada Jokowi-Ma'aruf dan kepada publik, atau itu murni atas inisiatif Dahnil sendiri?

Karena masih menurut saya, seorang juru bicara yang profesional itu tidak akan mau disuruh-suruh untuk menyampaikan hal-hal yang kurang penting dan tak jelas. Dan rasanya juga tidak sangat etis jika seorang juru bicara ketum partai politik sebesar Gerindra menyampaikan "bisik-bisik" waketum ke publik.

Pertanyaan ketiga adalah, jika memang Fadli Zon mengatakan demikian kepada Dahnil, apakah ini merupakan kode keras bagi Jokowi-Ma'aruf agar jangan sekali-kali memasukkan Fadli Zon ke kabinet, kalau tidak ingin kecewa? 

Jika saya bahasakan dengan penafsiran saya, bunyinya mungkin kira-kira begini: "Ini kode keras. Saya peringatkan Anda, jangan sekali-kali memasukkan nama saya dalam kabinet, karena saya ogah menjadi menteri kalian," hahahaha... mungkinkah?

Dan pertanyaan terakhir adalah, apakah disini Dahnil sedang mengatakan bahwa Fadli Zon menolak karena ditolak atau sebaliknya Dahnil sedang berharap atau "mengemis" jabatan menteri?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun