Jika mereka dituduh HTI, jelas mereka menolak dan mengatakan bahwa mereka adalah tokoh partai, relawan, emak-emak dan menjelaskan bahwa HTI itu sudah bubar dan tak ada lagi. Tetapi apakah itu menjamin bahwa otak mereka bersih dari ideologi HTI? Jelas tidak.
Jadi dalam hal ini Dahnil seakan-akan ingin mengatakan, bukan HTI tetapi motivasi politiknya selalu ingin membuat konflik untuk menguasai NKRI. Jadi penjelasan Arief Puyono agak kaku dan penjelasan Dahnil lebih sufel.
Arief Puyono menyebut "banyak", Dahnil menyebut "1 penumpang gelap ini telah ditutup rapat pintunya...", berbedakah?
Saya pikir tidak. Maksud Dahnil (mungkin) ideologinya hanya satu tetapi menurut Arief Puyono (mungkin) sudah tersebar ke banyak kelompok. Jadi saya pikir, penjelasan Arief Puyono dan Dahnil Anzar saling melengkapi walaupun kelihatannya berbeda.
(RS)
Sumber : WowKeren.com, Kompas.com, Twitter