Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Belum Tergantikan, Inilah Suksesor Megawati di Kongres VI PDIP 2024

9 Agustus 2019   19:09 Diperbarui: 9 Agustus 2019   19:15 3922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara aklamasi, Megawati Soekarnoputri kembali terpilih sebagai Ketua Umum PDIP untuk masa bakti 2019-2024, dalam Kongres V PDIP di Grand Inna Bali Beach Hotel, Sanur, Bali, Kamis (8/8/2019). Keputusan ini diambil berdasarkan pandangan umum dari semua utusan DPD dan DPC serta perwakilan luar negeri PDIP. 

Megawati pun menerima keputusan ini dengan penuh rasa tanggung jawab. Megawati bersumpah akan menjunjung tinggi kehormatan dan disiplin partai. Beliau juga berjanji akan mengutamakan keutuhan partai. Beliau menjelaskan, salah satu alasannya kembali bersedia menerima mandat sebagai ketua umum, karena beliau menyadari perlu persiapan matang untuk Pilkada 2020 dan Pemilu 2024.

***

Keputusan ini bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Sebelum kongres pun, masyarakat awam sudah tahu bahwa Megawati bakal terpilih kembali sebagai ketua umum. Menurut Puan Maharani tidak ada faksi-faksi dalam tubuh PDIP. Bahkan sebagai ketua umum, Megawati juga sudah dikukuhkan sebagai formatur tunggal yang akan memilih kabinetnya di partai. 

Artinya seluruh kader partai secara bulat dan utuh menerima dan mendukung Megawati sebagai Ketua Umum PDIP. Tidak ada salah satu kader, utusan DPD dan DPC maupun perwakilan luar negeri yang berambisi "mengkudeta" Megawati dari posisi puncak. Mereka sadar bahwa hingga saat ini sosok Megawati belum tergantikan.

***

Hingga saat ini, setelah berubah dari PDI (berdiri, 10 Februari 1973) menjadi PDIP (berdiri, 1 Januari 1999, terhitung sudah 6 periode Megawati terpilih sebagai Ketua Umum. Yaitu, periode I: (24 Maret 1999-31 Maret 2005), Periode II: (31 Maret 2005-6 April 2010), Periode III: (6 April 2010-9 April 2015), Periode IV: (9 April 2015-8 Agustus 2019) dan Periode IV: (8 Agustus 2019-2024). 

Megawati dianggap sebagai sosok kharismatik yang bisa menciptakan, menjaga dan mengembangkan keutuhan serta kehormatan partai. Sebagai bukti kehebatan kepemimpinannya, tak tanggung-tanggung, dalam 5 kali pemilu Megawati berhasil menghantarkan PDIP menjadi pemenang pemilu sebanyak 3 kali (1999, 2014 dan 2019), posisi ke-2, 1 kali (2004) dan posisi ke-3, 1 kali (2009).

Tidak hanya itu sejak reformasi, PDIP terhitung telah 3 kali menghantarkan kadernya sebagai presiden. Yaitu: Megawati Soekarnoputri (2001-2004) menggantikan Abdul Rahman Wahid, Joko Widodo selama 2 periode (2014-2019 dan 2019-2024). Jadi tidak salah jika PDIP dinyatakan sebagai partai politik terhebat di negeri ini pasca reformasi 1998.

***

Melihat pencapaian tersebut, sangat wajar jika PDIP gamang untuk mencari sosok pengganti Megawati. Seperti kata pepatah, "mempertahankan lebih sulit daripada merebut kemenangan". Ada keraguan jika seandainya Megawati tidak menjadi ketua umum lagi, akankah PDIP tetap dapat berjaya di 3 besar? Atau justru partai ini secara perlahan akan hancur?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun