Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Amien Rais Melunak karena Memang Tidak Bisa "Mengeras" Lagi

18 Juli 2019   19:36 Diperbarui: 18 Juli 2019   19:46 1162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi : detiknews.com

"Jadi saya menyampaikan sebaiknya teruskan merajut merah putih, teruskan bangsa ini bersatu, jangan sampai pecah. Tetapi soal kekuasaan, berikan fair chance, kesempatan yang utuh kepada Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin dengan para menterinya nanti 5 tahun, kita awasi kita check and balance," (Amien Rais, dikutip dari tribunnews.com, 18/7/2019)

Beberapa media nasional arus utama ramai memberitakan perihal sikap Amien Rais yang mulai melunak dan belakangan bahkan berbalik memuji Presiden Jokowi. 

Dulunya Amien Rais terkenal kerap mengkritik Jokowi dengan sangat pedas. Beberapa diantaranya menyebut Jokowi sebagai presiden tukang ngibul, pemimpin otoriter, presiden bebek lumpuh, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Tetapi pasca pertemuan Jokowi dan Prabowo di MRT, perlahan sikap Amien Rais mulai berubah. Awalnya Amien Rais seakan-akan tidak percaya pertemuan itu terjadi. Karena menurutnya, Prabowo tidak meminta izin kepadanya. Amien kaget: "Koq tiba-tiba nyelonong?"

Kemudian sikap Amien Rais semakin lumer dan menyatakan sepakat dengan rekonsiliasi Jokowi-Prabowo. Tetapi tidak dengan rekonsiliasi bagi-bagi kursi di kabinet. Amien Rais menyebut hal seperti itu menandakan politisi yang tidak memiliki kekuatan moral dan tidak memegang disiplin.

"Buat saya rekonsiliasi itu sangat lucu kalau dalam wujud bagi-bagi kursi. Itu namanya bukan rekonsiliasi tetapi ya bagi-bagi kursi. Ada aibnya, ada negatifnya, ternyata politisi itu enggak ada lagi kekuatan moral. Enggak memegang dispilin partai dan lain-lain," ujar Amien Rais(tribunnews.com, 18/7/2019).

Tokoh yang getol menyerukan people power karena menuduh pilpres 2019 curang secara terstruktur, sistematis dan masif (TSM) diluar dugaan justru mengajak masyarakat agar memberikan kesempatan kepada Jokowi-Ma'aruf untuk bekerja bersama menterinya 5 tahun ke depan:

"Tetapi soal kekuasaan, berikan fair chance, kesempatan yang utuh kepada Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin dengan para menterinya nanti 5 tahun, kita awasi kita check and balance," (Amien Rais, dikutip dari tribunnews.com, 18/7/2019).

Terkait melunaknya sikap Amien Rais, Ketua Umum PP Muhammadiyah memuji jiwa kenegarawanan Amien Rais. Menurutnya pernyataan Amien Rais itu menunjukkan bahwa Amien Rais paham tentang hakikat dan implementasi demokrasi.

"Pak Amien Rais itu punya jiwa negarawanan yang besar itu terbukti dari pernyataannya yang memberi kesempatan pada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf sambil diawasi secara demokratis. beliau paham betul tentang hakikat dan implementasi demokrasi," kata Haedar kepada wartawan (jawapos.com, 17/7/2019).

Pertanyaannya adalah, benarkah sikap Amien Rais melunak karena jiwa kenegarawanannya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun