Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dalam Menyusun Kabinet, Mustahil Jokowi Menyenangkan Hati Semua Orang

12 Juli 2019   20:15 Diperbarui: 14 Juli 2019   06:08 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita tidak mungkin menyenangkan semua orang karena kita memang tidak didesain untuk itu. (Anonim)

Teka-teki mengenai siapa yang akan menduduki kursi Kabinet Kerja II, akan terus menjadi misteri hingga Jokowi-Ma'ruf membacakan nama-namanya pada hari "H".

Dan selama itu pula masyarakat dalam ke kepo-annya akan menebak-nebak, berandai-andai sambil berharap figur yang ada dalam pikirannya termasuk ke dalam deretan nama yang akan dilantik.

Tetapi sering terjadi ketika nama-nama itu dibacakan, tidak sedikit orang yang kecewa. Alasannya karena deretan nama itu jauh dari yang diinginkan dan bahkan sama sekali tak terpikirkan sebelumnya.

Misalnya saat personalia Kabinet Kerja I dibacakan pada tahun 2014 lalu. Masyarakat Batak Toba banyak yang merasa kecewa karena tak satupun diantara 34 menteri yang terpilih itu berasal dari Suku Batak Toba. 

Mereka pun melampiaskan kemarahannya lewat media sosial Facebook, dengan unek-unek: "Percuma Jokowi menang lebih dari 90% di Kabupaten Tapanuli Utara, Humbahas, Toba Samosir dan Samosir tetapi tak seorang pun dari Toba diangkat jadi menteri" kata mereka.

Untunglah pada reshuffle Kabinet Kerja I, nama Lihut Binsar Panjaitan masuk ke dalam deretan nama 34 menteri. Dan mereka pun menunjukkan rasa kesukaannya terhadap Jokowi.

Ini hanyalah contoh kecil bentuk ketidakpuasan dari sekelompok masyarakat. Belum lagi dari kelompok suku lain di Indonesia Timur, Indonesia Tengah, dan sebagainya.

Artinya berharap agar Jokowi-Ma'ruf akan memuaskan hati seluruh masyarakat Indonesia lewat susunan kabinetnya adalah suatu hal yang mustahil. Itu tidak mudah mungkin sama sekali.

Karena menyusun kabinet itu memang bukan perkara mudah. Menerima usulan dari banyak pihak, Jokowi-Ma'ruf harus mempertimbangkan ribuan nama untuk kemudian menyeleksinya menjadi 34 nama.

Kompetensi dari calon menteri tentu saja menjadi pertimbangan utama. Tetapi keterwakilan partai politik koalisi, profesional, keterwakilan gender, kelompok umur (milenial), suku, agama, daerah, organisasi dan sebagainya, tentu saja tidak boleh diabaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun