"Jika saudara Fadli Zon tidak datang ke Kiai Maimoen Zubair, kami akan mengajak seluruh santri di negara ini untuk mendatangi Fadli Zon. Mendatangi saudara Fadli Zon di kantornya, di mana ia bertugas mengatasnamakan rakyat. Kami seret dan kami ajak ke Kiai Maimoen Zubair," (Ketua PC GP Ansor Kabupaten Probolinggo-wartabromo.com)
Melansir dari wartabromo.com (Selasa 12/2/2019), Pengunjuk rasa yang terdiri dari Santri, Ansor dan Banser di Probolinggo, mengancam akan melakukan upaya paksa, dengan mendatangi Fadli Zon di kantor DPRRI, jika dalam 5 kali 24 jam, Wakil Ketua Gerindra tersebut, tidak datang dan meminta maaf langsung kepada KH. Maimoen Zubair di kediamannya komplek Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang.
Aksi unjuk rasa dan ancaman tersebut dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap isi puisi Fadli Zon yang berjudul: "Doa yang Ditukar" yang dipublis di media sosial. Puisi tersebut dinilai telah menimbulkan representasi negatif dari warga terhadap Mbah Moen dan telah melukai perasaan para santri, utamanya santri Nahdlatul Ulama (NU). Â
Berikut isi lengkap puisi Fadli Zon yang menuai polemik, seperti tercantum dalam akun Twitter resmi @fadlizon:
DOA YANG DITUKAR
doa sakral
seenaknya kau begal
disulam tambal
tak punya moral
agama diobral
doa sakral
kenapa kau tukar
direvisi sang bandar
dibisiki kacung makelar
skenario berantakan bubar
pertunjukan dagelan vulgar
doa yang ditukarÂ
bukan doa otentik
produk rezim intrik
penuh cara-cara licik
kau penguasa tengik
Ya Allah
dengarlah doa-doa kami
dari hati pasrah berserah
memohon pertolonganMu
kuatkanlah para pejuang istiqomah
di jalan amanah
Fadli Zon Zon, Bogor, 3 Feb 2019
Menurut saya sekarang Fadli Zon benar-benar berada dalam pilihan yang sulit. Jika Fadli Zon harus dijemput paksa oleh para Santri, Ansor dan Banser Probolinggo karena dia tidak mau minta maaf secara langsung kepada KH. Maimoen Zubair, maka hal ini akan semakin memperburuk citra Fadli Zon yang selama ini dianggap asbun.Â