Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Koruptor dan Tuhan

18 September 2018   21:10 Diperbarui: 18 September 2018   21:16 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di Indonesia, bagi para koruptor, korupsi itu bukanlah  perbuatan tercela. Kalaupun dikatakan tercela, tetapi tak tercela sangatlah. Dan anehnya kata "tercela" itu bukanlah aib. Tetapi sebuah kebanggaan karena telah berhasil merampas hak-hak rakyat menjadi miliknya. Karena telah berhasil memperkaya diri dan memiskinkan rakyat kecil. Jadi korupsi itu bagi para koruptor adalah sebuah prestasi dan prestise.

Kalau di Korea Selatan seorang pejabat negara yang disangkakan telah melakukan tindakan korupsi langsung mengundurkan diri dari jabatannya karena rasa malu dan rasa bersalah, tetapi lain halnya dengan di Indonesia. Seorang pejabat yang sudah menjadi terdakwa pun masih ngotot mempertahankan jabatannya dan tidak sedikit pun merasa malu atau merasa bersalah.

Kalau di Jepang seorang pejabat negara yang ketahuan melakukan korupsi nekat melakukan harakiri untuk menutupi rasa bersalah dan rasa malu karena namanya sudah tercela, lain halnya dengan di Indonesia. Seorang anggota dewan yang sudah divonis penjara sekian tahun pun masih nekat mencalonkan dirinya kembali sebagai caleg. Dengan "pd"nya dia masih yakin akan dipilih rakyat.

Kalau di negeri China seorang pejabat negara yang melakukan korupsi langsung dieksekusi mati, maka di Indonesia lain lagi. Mereka hanya dituntut dengan tuntutan alakadarnya dan kemudian divonis sangat ringan. 

Di dalam penjara mendapatkan fasilitas kamar hotel "bintang tujuh" dan kemudian mendapatkan remisi hari raya keagamaan dan hari kemerdekaan. Dan tak separoh pun hasil korupsinya yang disita ke kas negara. Jadi hitung-hitung masih untung banyak. 

Tetapi kali ini yang kita bahas adalah "Koruptor dan Tuhan". Memang apa hubungannya antara koruptor dan Tuhan?

Di Indonesia seorang pejabat negara yang disangkakan telah melakukan korupsi biasanya langsung ingat Tuhan. Langsung mendadak religius. Tetapi dikatakan demikian, tak juga. 

Karena biasanya koruptor itu dalam kesehariannya adalah orang-orang yang taat beribadah secara lahiriah. Orang-orang yang mengetahui dan hafal banyak ayat-ayat kitab suci. Yang sering diucapkan kepada rakyat kecil untuk memperdaya.

Seorang koruptor ketika diwawancarai jurnalis langsung berkata: "Demi Tuhan, saya tidak melakukan korupsi. Saya hanya korban. Itu fitnah. Saya dizolimi. Saya dijebak. Ini konspirasi Yahudi. Demi Tuhan, saya rela digantung di pohon cabe, demi Tuhan saya berani disumpah pocong, demi Tuhan.... bla...bla...bla...!"

Dan anehnya lagi, seorang pejabat yang sudah terkena OTT sekali pun, dengan percaya diri yang sangat tinggi masih berani meminta doa kepada seluruh masyarakat Indonesia agar Tuhan memberikan kekuatan dan ketabahan baginya dalam mengahadapi cobaan yang diberikan Tuhan kepadanya. 

Agar Tuhan membebaskannya dari tuntutan jaksa dan vonis hakim yang dzolim. Agar Tuhan memaafkan kekhilafannya. Agar Tuhan mengampuni dosa-dosanya. Agar Tuhan menghilangkan semua barang bukti yang memberatkanya. Agar Tuhan memberikan pengacara terbaik baginya. Pokoknya agar Tuhan menyetujui perbuatan korupsinyalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun