Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Pilpres 2019 Bukan Ajang Mencari Musuh tetapi Memilih Pemimpin Terbaik di Antara yang Terbaik

15 September 2018   10:24 Diperbarui: 1 Desember 2018   22:58 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno adalah orang baik, Jokowi Widodo dan Ma'aruf Amin juga adalah orang baik. Mereka berempat adalah sama-sama orang baik. Jika Anda tidak setuju, perlu bertanya kepada diri sendiri, "Mengapa?"

Menuduh Prabowo-Sandi atau Jokowi-Ma'aruf sebagai "orang jahat" adalah penilaian subjektif yang didasarkan pada perasaan suka atau tidak suka. Apalagi jika Anda belum mengenalnya dari dekat. Hanya mempercayai informasi dari media sosial yang cenderung subjektif, jelas sangat keliru.

Manusia sering hanya mendengar apa kata orang saja tanpa pernah mengetahui persoalan yang sesungguhnya. "Kata orang mereka tidak baik" dan kita pun ikut-ikutan mengatakan demikian. "Karena teman kita membencinya" maka kita pun ikut-ikutan membencinya. Hal seperti ini jelas berbahaya dalam hubungan sosial. "Hanya ikut-ikutan" tanpa pernah mencari tahu mengapa kita ikut-ikutan.

Prabowo-Sandi adalah kader terbaik dari Koalisi Gerindra-Demokrat-PAN-PKS. Itulah mengapa mereka dianggap paling layak diantara sekian banyak kader,untuk maju sebagai Capres-Cawapres pada Pilpres 2019 mewakili koalisi mereka.

Jokowi Widodo dan Ma'aruf Amin juga merupakan kader terbaik di Koalisi PDIP-Golkar-PKB-PPP-Nasdem-Hanura. Itulah juga yang menjadi alasan mengapa mereka dipercaya untuk maju sebagai Capres-Cawapres pada Pilpres 2019 mewakili koalisi mereka.

Pihak yang tidak suka bisa saja mengatakan bahwa Prabowo-Sandi bukan kader terbaik dengan berbagai alasan. Demikian juga pihak yang kontra dengan Jokowi-Ma'aruf, juga bisa saja mengatakan penolakan bahwa mereka bukanlah kader terbaik

Saya pikir pro dan kontra adalah hal biasa, dan selalu akan ada hingga dunia kiamat. Tak hanya dari pihak eksternal, di internal pun ketidaksepakatan kadang lebih sulit diredam. 

Jika ada yang masih menyangkal bahwa Prabowo-Sandi atau Jokowi-Ma'aruf bukan kader terbaik di koalisinya masing-masing, faktanya kedua pasangan inilah yang telah dinyatakan sah menurut undang-undang dan telah ditetapkan KPU sebagai Capres-cawapres pada Pilpres 2019 nanti.

Jadi setuju atau tidak setuju, suka atau tidak suka, Pilpres 2019 merupakan pertemuan 4 orang baik atau dua pasang  kader terbaik dari dua kubu yang berbeda. Mereka sedang bersaing untuk meyakinkan hati rakyat bahwa merekalah yang terbaik dan paling layak memimpin negeri ini.

Masalahnya adalah bagaimana upaya tim sukses atau relawan dari Prabowo-Sandi atau Jokowi-Ma'aruf, adakah mereka membawa narasi damai yang menyejukkan dengan menyampaikan program-program mereka untuk Indonesia yang lebih baik?

Ataukah mereka sibuk dengan upaya adu-domba dan memecah-belah rakyat dengan isu-isu yang tidak berbobot karena ketidakmampuannya memberikan data-fakta dan solusi terhadap masalah real yang dihadapi bangsa ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun