Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Selangkah Lagi Fahri akan Mengikuti Jejak Ngabalin, Hendakkah Jokowi Menerimanya?

22 Juli 2018   09:28 Diperbarui: 22 Juli 2018   09:35 1628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok: Pos Kupang - Tribunnews.com

Terkait meme unggahan tangkapan layar "Fahri Hamzah: Kini Saya Sadar Sosok seperti Bapak Jokowi lah yang Cocok menjadi Presiden NKRI."  Fahri kemudian menuliskan tweet bernada 'heran', menanggapi adanya meme dan informasi itu. "Kok pengen sekali saya dukung Jokowi," begitu penggalan kicauan Fahri Hamzah. (TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, 20/7/2018)

"Tidak ada musuh abadi, yang ada hanyalah kepentingan abadi". Mungkin ungkapan seperti inilah senjata yang paling ampuh untuk posisi Fahri Hamzah saat ini, sehingga menjilat ludah sendiri itu bukan sesuatu yang haram dalam dunia politik.

Setelah pendaftaran Caleg untuk Pemilu 2019 resmi ditutup pada Selasa 17 Juli 2018 lalu, 100 persen dapat dipastikan bahwa Fachri Hamzah tidak akan berkantor di Senayan lagi untuk masa 5 tahun ke depan (2019-2024), apalagi akan menduduki kursi Wakil Ketua DPR-RI seperti sekarang ini? Itu hal yang mustahil.

Mengapa? 

Karena Fahri tidak mendaftar menjadi caleg dari partai politik manapun. Nama Fahri Hamzah tidak ada di dalam keseluruhan deretan nama yang masuk ke meja KPU untuk kemudian diverifikasi dan ditetapkan sebagai caleg di Pileg 2019 nanti.

Apakah mungkin Fahri akan kembali masuk ke Senayan melalui jalur PAW? Itupun sangat tidak mungkin, mengingat hingga saat ini Fahri belum bergabung dengan partai manapun setelah dipecat PKS secara tidak hormat pada akhir 2017 lalu.

Kira-kira apakah yang dapat dikerjakan Fahri selama 5 tahun yang akan datang? Bukankah itu sebuah penantian yang panjang dan sangat membosankan? Dan jangan-jangan namanya langsung tenggelam dan hilang dari peredaran.

"Nyinyir?" Oh, pasti tidak akan laku lagi. Sekarang ini media mau mewawancarainya tak lepas dari kedudukannya sebagai Wakil Ketua DPR-RI, jika tanpa posisi itu, yakinlah jurnalis ogah menemuinya. Beritanya tidak laku, basi. 

Masih ingat Marzuki Ali setelah tidak menjabat lagi sebagai Ketua DPR-RI? Dimana beliau sekarang setelah juga gagal menjadi anggota DPR? Terlupakan bukan? Mungkin kira-kira hal itulah yang dipikirkan Fahri saat ini. Hidup tanpa corong.

Tetapi tunggu dulu, apakah Fahri tidak sebaiknya memantapkan posisinya sebagai Timses Prabowo sehingga jika Prabowo kelak menang Fahri bebas memilih posisi apapun, seperti jabatan menteri, juru bicara, jaksa agung, atau Kepala Staf Kepresidenan?

Tetapi nampaknya Fahri tidak yakin Prabowo akan menang di Pilpres 2019 nanti. Dikutip dari TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Fahri mengungkapkan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun