Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Jokowi atau Prabowo?

23 Mei 2018   08:30 Diperbarui: 23 Mei 2018   08:31 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jokowi atau Prabowo?

Warna saya jelas. Merah dan putih, bukan abu-abu. Merah darahku, tulangku putih. tidak ada yang perlu diperdebatkan dengan filosofi bendera Sang Merah Putih. Juga dengan lagu "Gebyar-gebyar"-nya, Gombloh. 

Mau Jokowi atau Prabowo atau bukan kedua-keduanya atau siapa pun pemimpinnya, tetapi yang utama dan terutama adalah NKRI tetap Jaya, berlandaskan dan berazaskan PANCASILA dan UUD 1945. Di bawah naungan Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

Sekarang Jokowi adalah Presiden Republik Indonesia. Semua rakyat Indonesia harus mengakui dan menerimanya. Terserah Anda memilihnya atau tidak. Tetapi beliau adalah Presiden Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sah menurut konstitusi. Jika ada politisi yang mengatakan lain, jangan percaya. Itu perusuh.

Dan pencapaian beliau selama pemerintahannya? Saya mengakui segala perubahan yang sudah dan sedang mengarah kepada hal-hal yang lebih baik. Pembangunan infrastruktur dalam segala bidang dan peletakan dasar-dasar yang kuat dalam birokrasi pemerintahan akan kita nikmati sekarang dan nanti.

Walaupun harus kita akui. Semuanya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pencabutan subsidi BBM dan subsidi listrik tentu saja mengakibatkan guncangan yang tidak serius pada banyak orang yang tidak suka beradaptasi dengan perubahan. Dan ketika politisi memperkeruh, suasana pun menjadi lebih keruh.

Juga masalah pertumbuhan ekonomi yang tidak sesuai target, hanya 5 persen dari yang seharusnya 7 persen. Penerimaan di sektor pajak juga belum maksimal karena masih banyak yang kurang kesadarannya untuk membayarkan kewajibannya ke negara. Diantara mereka adalah pengemplang pajak, pencuci uang dan koruptor.

Pelemahan rupiah hingga di atas Rp 14.000,-, isu-isu utang luar negeri merupakan fakta yang perlu disikapi dengan bijaksana. Jika politisi menjadikannya sebagai komoditas politik dengan isu-isu "negara bubar", itu para pesimis yang tidak perlu dipilih pada periode berikutnya.

Kembali ke topik. Apakah Jokowi atau Prabowo di Pilpres 2019 nanti?

Biarlah rakyat yang memilih sesuai dengan nuraninya. Sesuai dengan aturan dan prosedur yang telah ditetapkan KPU.

Jika sudah tiba saat penghitungan. Setiap orang, setiap kelompok, setiap organisasi, setiap parpol harus siap menerima hasilnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun