Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

[Renungan Minggu] Berhentilah Menjadi "Kristen Medsos"

20 Mei 2018   14:03 Diperbarui: 20 Mei 2018   14:32 23466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Screenshoot YouTube)

"Kristen Medsos" adalah Kristen gaya baru atau Kristen Zaman Now yang mendasarkan segala aktivitas hidupnya pada media sosial. Artinya dari bangun tidur, makan, minum, istirahat, hingga tidur lagi, semua aktivitas tersebut hampir tidak lepas dari media sosial.

Ketika di gereja pun aktivitasnya tak lepas dari media sosial. Ketika pendeta khotbah di depan, para penganut "Kristen Medsos" pun sibuk bermedsos ria, check-in lokasi, ber-selfie sambil mengunggah status: "Lagi di gereja x mengikuti ibadah, yang percaya ketik Amin", dan para penganut lainnya pun diseberang mengetik "amin", secara beramai-ramai.

Para penganut Kristen Medsos, sangat suka berdoa di media sosial. Mengunggah status yang diakhiri dengan kalimat: "yang percaya, ketik amin" atau "yang ingin diberkati, ketik Amin" atau "yang ingin disembuhkan, ketik amin" atau "yang ingin diselamatkan, ketik amin " atau "yang ingin masuk surga, ketik amin". Dan dalam hitungan detik para penganutnya pun beramai-ramai memberi respon dan  mengetik amin.

Sebegitu mudahkah untuk percaya? Sebegitu mudahkah mendapatkan berkat? Sebegitu mudahkah mendapatkan kesembuhan? Sebegitu mudahkah untuk mendapatkan keselamatan? Dan sebegitu mudahkah masuk surga?

Saya pikir juga pasti sangat mudah. Tetapi kepercayaannya model kepercayaan medsos, berkatnya berkat medsos, kesembuhannya kesembuhan medsos, keselamatannya keselamatan medsos dan surganya pun juga surga medsos.

Banyak juga yang mengedit dan merekayasa gambar Yesus dengan imajinasinya yang melebih-lebihkan. Mengedit gambar Yesus seakan-akan di atas Kota, menampakkan dirinya di awan, hadir di tengah-tengah kecelakaan atau bencana, lalu diakhiri dengan kalimat: "yang melihat gambar Yesus, ketik amin" dan lagi-lagi dalam hitungan detik responpun berdatangan.

Banyak juga yang mengunggah gambar orang yang sedang dalam penderitaan, kesusahan, kelaparan dan dalam sakit-penyakit yang di atasnya lagi-lagi di atasnya dibubuhi kalimat: "ketik amin, agar mereka di tolong Tuhan dan terbebas dari sakit-penyakit, kelaparan, penderitaan, dsb", dan lagi-lagi sambutan pun datang: "Amin...."

Dan yang paling berbahaya adalah tentang pesan berantai yang berisi "berkat" sekaligus "ancaman" yang menakutkan. "Bapak x juru kunci x telah bertemu dengan Tuhan Yesus dst, silahkan bagikan ke-10 orang temanmu dan jangan berhenti di tangan Anda, dan besok Anda akan melihat berkat melimpah. Ada orang yang tidak membagikan, langsung mati".

Hal-hal seperti ini Kristen model apa, ayo? Ya menurut saya, Kristen model Medsos lah.

Jangan bodoh, jadilah Kristen yang berakar, tumbuh, berbuah dan tidak diombang-ambingkan berbagai bagai rupa pengajaran sesat. Jadilah Kristen yang berpegang kepada Firman Allah yang hidup.

Gunakanlah media sosial untuk berbagi ayat Firman Tuhan, untuk memotivasi, menguatkan, menginspirasi, mencerahkan, menyabarkan bukan sebaliknya untuk menyesatkan, memprovokasi, dsb.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun