Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ada yang Mustahil bagi Tuhan

18 Mei 2018   00:42 Diperbarui: 18 Mei 2018   01:20 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sarapan pagi Biblika)

"ADA YANG MUSTAHIL BAGI TUHAN"

Bilangan 23:19

Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?

Ketika mengikuti ibadah pengajaran di Gereja Kemah Abraham (GKA) sekitar tahun 2003 yang waktu itu masih diadakan di gedung Yayasan Tenaga Kerja Indonesia (YTKI) jalan Gatot Subroto Jakarta, Abuna: Pdt. Dr. Yusuf Roni berkata:

"Terkadang ada orang Kristen yang terlalu 'hebat-luar biasa', sikit-sikit asal 'mencaplok' ayat: 'tidak ada yang mustahil bagi TUHAN', tanpa memperhatikan konteks permasalahannya. Tetapi saya mau mengatakan kepada Anda semua, banyak hal yang mustahil bagi TUHAN, salah satunya adalah mustahil bagi TUHAN untuk berubah menjadi setan".

Jika kita perhatikan secara sekilas, peryataan ini sangat keras dan kurang elok didengar. Tetapi sesungguhnya pernyataan ini mengingatkan kita kepada bacaan kita di atas Bilangan 23:19 yang berarti:

-manusia bisa saja berdusta tetapi "TUHAN mustahil untuk berdusta",

-manusia bisa saja tidak melakukan perkataanya, tetapi "mustahil bagi TUHAN untuk tidak melakukan firmanNya",

-manusia sering ingkar janji tetapi "mustahil bagi TUHAN untuk tidak menepati janji-Nya".

TUHAN adalah setia, tidak pernah ingkar janji, tidak pernah melakukan kesalahan sehingga DIA meralat firmanNya dan juga "tidak pernah kompromi" dengan setan sehingga mengabulkan keinginan kita yang tidak sesuai dengan Firman-Nya.

Janji TUHAN kepada umat-Nya "ya" dan "amin", DIA akan menyertai kita sampai kesudahan zaman tetapi juga satu hal yang harus kita ingat: "jangan pernah memaksa TUHAN untuk melanggar firman-Nya demi memuaskan hawa nafsu kita", itu mustahil bagi TUHAN.

Mustahil bagi Tuhan menjawab doa-doa kita yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya. TUHAN tidak akan melanggar sifat ke-TUHAN-Nya, hanya untuk menyesuaikan kehendak-Nya dengan kehendak kita, tetapi kitalah yang harus menyelaraskan kehendak kita dengan kehendak TUHAN.

Amin,

Senayang, 28/05/2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun