Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mendukung atau Menjatuhkan?

25 Februari 2018   00:43 Diperbarui: 25 Februari 2018   01:02 1120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi : Tapanulimedia.co.id

Dua orang teman dari 2 kubu yang berbeda baru saja saya un-friend dari facebook, alasannya sangat sederhana, mereka sama-sama "TERLALU". 

Saya tidak merasa menyesal sedikitpun memutuskan pertemanan dengan mereka berdua. Sudah beberapa lama saya pantau status-status mereka tetapi mereka berdua benar-benar telah kehilangan akal sehat.

Yang satu "terlalu" membenci membabi buta, yang satu lagi "terlalu" mendukung membabi buta.

Mereka ber-2 kan sama-sama manusia tetapi mengapa mereka berubah menjadi ****? Buta lagi. Alasannya adalah karena mereka telah kehilangan akal sehat. Akal mereka sudah kritis dan perlu dilarikan ke ICU. Kalau tidak, bisa makin gawat.

_____________________

Sahabat-sahabatku yang Budiman! Kata-kata di atas adalah salah satu status dalam facebook saya pada, 15 Mei 2017 yang silam, ketika Ahok-Djarot bertarung melawan Anies-Sandi untuk merebut kursi DKI-1.

Ketika itu pendukung fanatik dari 2 kubu melakukan "perang" komentar di media sosial. Saling menghujat dan merendahkan kubu lawan dengan kata-kata yang tidak senonoh dan menyanjung dan meninggikan kubu sendiri dengan mereka-reka kabar yang berlebihan yang kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Hal yang sama juga sekarang sedang terjadi di Kabupaten saya Tapanuli Utara. Hal tersebut dapat dipantau langsung di grup facebook "Tapanuli Okey" dan " MTU-1". Saya pikir hal ini sudah sangat serius dan tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.

Pendukung Nikson-Sarlandy dan pasangan JTP-Frengky saling menghujat satu sama lain dengan kata-kata kotor tak bermartabat. Kedua kubu saling membongkar aib pasangan lawan dan sangat jarang adu program. Mereka mengabaikan hubungan kekerabatan yang sangat erat dalam suku Batak hanya demi calon  mereka dukung.

Tak jarang mereka mengabaikan falsafah "Dalihan na Tolu: Somba marhula-hula, manat mardongan tubu dan elek marboru". Yang berkeluarga, berkerabat dekat, saudara semarga dsb. rela mengorbankan semuanya itu hanya karena perbedaan pilihan. Bahkan mereka juga tak jarang mengabaikan nilai-nilai keagamaan.

Sebenarnya periode ini ada 3 pasangan calon pada Pilkada Taput. mereka adalah: Paslon Drs. Nikson Nababan, M.Si - Sarlandy Hutabarat, SH (nomor urut 1), Taripar Hutabarat - Frengki Simanjuntak (nomor urut 2) dan Paslon Chrismanto Tobing - Hotman Hutasoit (nomor urut 3)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun