Seorang sopir yang bekerja di rumah sakit jiwa ditugaskan bosnya membawa kira-kira 20 orang pasien ke pantai untuk piknik dengan harapan agar pasien-pasien tersebut lebih cepat sembuh. "Siapa tau mereka kurang piknik, sekarang kan banyak orang tidak waras karena kurang piknik", kata bosnya menyindir mereka yang suka buat onar di dunia maya dan nyata.
Dalam perjalanan menuju pantai, pasien-pasien itu bising luar biasa. Semua ngomong tanpa ada sebagai pendengar. Melihat itu si sopir berkata: "Dasar orang gila, kalau semua menjadi pembicara siapa yang menjadi audiens?," secara spontan supir tersebut ngedumel.
Tiba-tiba diluar dugaan dengan kompak orang gila tersebut menjawab: "Kau yang gila, dasar sopir gila". Mendengar itu si sopir kaget luar biasa dan lalu tertawa seperti orang gila.
Di tengah jalan tiba-tiba mobil mendadak berhenti. Si sopir turun untuk memeriksa penyebabnya. Dan alangkah kagetnya si sopir ketika menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri salah satu ban mobil yang dikendarainya lepas dan berlari kencang menuju semak-semak layaknya seorang koruptor yang kabur dikejar KPK.
Dengan cepat diburunya ban tersebut lalu ditangkap dengan sigap, kemudian dibawa kembali ke mobil untuk diikat dengan baut-bautnya ke as seperti semula. Si sopir terduduk lemas sambil bertopang dagu. Ternyata keempat bautnya telah lenyap dan mustahil ditemukan.
"Pasanglah bannya pak sopir, biar cepat kita berangkat", bentak salah satu orang gila yang dari tadi memperhatikan sang sopir. "Dipasang bagaimana? Keempat bautnya sudah hilang, bagaimana mau di pasang? Dasar orang gila, disinilah kita menginap sampai besok", jawab si sopir kesal.
Kemudian orang gila tersebut menjawab si sopir, "Kamu sudah gila ya? Ban mobil ini kan ada 4, setiap ban ada 4 baut, 4x4=16, hilang 4 tinggal 12. Ambil saja 1 baut tiap ban kemudian pasang ke ban yang lepas tadi, berarti tiap ban ada 3 baut. Kita jalan pelan-pelan ke bengkel terdekat, lalu beli 4 baut lagi kemudian dipasang di tempat yang masih kosong", paparnya dengan lancar layaknya orang waras.
Si sopir kaget mendengar jawaban orang gila tersebut, "Yang gila saya atau dia ini, ya? Yang baca tulisan inipun belum tentu lebih waras dari orang gila ini", pikir si sopir.
Semenjak hari itu si sopirpun memutuskan untuk masuk menjadi pasien rumah sakit jiwa siapa tau nanti menjadi lebih waras.
Hehehe...
