Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nasehat untuk Calon Janda

9 Desember 2017   19:24 Diperbarui: 19 Januari 2021   22:46 1731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar dari laman Facebook Muslimah Cantik Alami

Ibu-ibu yang cantik-cantik dan manis-manis yang baik hatinya! Yang sudah dan masih memiliki suami. Saya memanggilmu "calon janda".

Panggilan ini sungguh tidak elok di dengar telinga. Tetapi memang demikianlah kenyataannya, suatu saat suamimu akan pergi untuk selamanya menghadap Sang Khalik, dan kamu sah menyandang status sebagai "janda".

Untuk itu selagi suamimu masih hidup, sayangilah dia, cintailah dia dengan sepenuh hati, layanilah dia dengan tulus dan ikhlas karena tidak ada penyesalan di bawah matahari jika dia telah tiada.

Seorang suami bukanlah seorang yang sempurna bahkan terkadang dia lebih banyak berbuat salah daripada benarnya. Tetapi dengan ego-nya dia tidak mau di salahkan pada saat yang sama. Dia akan selalu merasa benar. Karena demikianlah memang sifat dasar laki-laki.

Biarkan dia dingin, tunggu dengan penuh kesabaran, suatu saat dia akan menyesal dan minta maaf setelah menyadari permasalahan yang sebenarnya. Katakan apa yang seharusnya dilakukan dan dia akan melakukannya.

Seorang suami harus "keras" karena memang demikianlah seharusnya seorang laki-laki. Jika seorang suami lembut pasti istrinya tidak menyukainya, "tak enak, harus keras dong!", katanya.

Sedangkan seorang istri harus "lembut" karena memang demikianlah dia diciptakan. Air matanya sering menjadi pelampiasan rasa kesalnya tetapi itu adalah sesuatu yang sangat wajar. Wanita memiliki 1000 kantong di dalam hatinya untuk menyimpan rasa kesal dan kecewa.

Seandainya suamimu mempunyai kebiasaan buruk seperti suka minuman keras, judi bahkan berbuat kesalahan paling fatal sekalipun, hanya dengan kelembutanlah kamu dapat mengubah kebiasaan buruknya itu. Hanya dengan cintalah kamu dapat mengubah kesalahan fatal itu. Menerima dan menyayanginya tanpa syarat akan membuat sesuatu yang berbeda.

Jika kamu mencoba melawannya dengan kekerasan, semuanya akan berantakan. Semuanya akan kacau-balau, pecah-terbelah, berantakan dan berkeping-keping. Tentu tak seorangpun mengharapkan yang demikian kecuali setan.

Suamimu bukanlah seorang yang sempurna. Dia akan sering dan selalu berbuat kesalahan. Tetapi sayangi dia, cintai dia, kasihi dia, terima dia apa adanya, dan kamu akan melihat hasilnya. Jika kamu tunduk kepadanya, dia akan memperlihatkan kasihnya, cintanya, sayangnya dan dia akan berkata:

"TANDA DO HO BORU NI RAJA, PARSONDUK BOLON NA BURJU, DANG SALA MAMILLIT AU DI HO, PAUBAONKU NAMA SUDE HAHURANGAN HI. DANG DI AU BE TUAK DOHOT GELEK I, JUJI DOHOT SIBORU JALANG I PE TINGGALHONONKU NAMA I"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun