Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lebih Hebat dari Tuhan

6 Desember 2017   23:55 Diperbarui: 8 Desember 2017   08:12 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku bosan dengan "kamuflase"mu

Candamu keterlaluan
Sangkamu TUHAN itu terbuat dari zat apa,
Sehingga engkau merasa lebih hebat dariNya?
Pikirmu TUHAN itu makhluk apa,
Sehingga sesukamu mengaturNya?

Engkau memuji TUHAN dengan "umpatan"?
Menyembah TUHAN dengan "makian"?
Menyenangkan TUHAN dengan "aniaya"?
Meninggikan TUHAN dengan menumpahkan darah?

Setelah engkau meminum darah
Engkau berteriak: "TUHAN dipuaskan!"
Setelah engkau menganiaya
Engkau berkata: "TUHAN dimuliakan!"

Engkau merasa lebih dekat kepada TUHAN
Lebih dari siapapun di bumi
Bahkan di sorga tak ada yang sepertimu
Malaikatpun engkau salahkan lalu kau usir

Engkau merasa lebih tahu daripada TUHAN
Sehingga wahyuNya-pun engkau "koreksi"
Engkau merasa lebih benar daripada TUHAN
Sehingga kesucianNya-pun engkau ragukan

Berulangkali engkau mengajari TUHAN
Agar tidak mengulangi "kesalahan" yang sama
Semakin sibuk engkau memperbaiki semuanya
Karena kesalahan demi kesalahan yang TUHAN lakukan

Sangkamu TUHAN khilaf
Ketika TUHAN menciptakan perbedaan RAS
Pikirmu TUHAN gagal
Ketika TUHAN membiarkan keyakinan yang berbeda

Kamu akan sibuk dan semakin sibuk
Kamu akan lelah dan semakin lelah
Untuk membantu sekaligus mengajari TUHAN
Memperbaiki kesalahan-kesalahanNya

Pikirmu TUHAN itu terbuat dari zat apa?
Sangkamu TUHAN itu makhluk apa?
Engkau yang mencipta atau TUHAN?
Engkau yang dicipta atau TUHAN?

Sepertinya engkau lebih hebat dari TUHAN
Sehingga engkau mengguruinya
Sehingga engkau menasehatiny
Sehingga engkau memaksanya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun