Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Terlalu" dan "Pa-Hu" Dalam Falsafah Batak

6 Desember 2017   18:55 Diperbarui: 19 Januari 2021   22:25 907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : hobotrader.com

Dalam bahasa Batak, kata "terlalu" dapat diterjemahkan hanya dengan menambahkan imbuhan "pa" dan "hu" di awal dan di akhir kata.

Contoh:
bagak = cantik
pa.bagak.hu = terlalu cantik
roa = jelek
pa.roa.hu = terlalu jelek

mora = kaya
pa.mora.hu = terlalu kaya
pogos = miskin
pa.pogos.hu = terlalu miskin

Dalam pandangan (falsafah) suku Batak, segala sesuatu yang mengandung "pa-hu", entah itu dasarnya baik atau buruk, semuanya akan berakhir buruk. Apapun yang ada "pa-hu"-nya semuanya akan berakhir tragis.

Anda boleh saja mencintai seseorang tetapi jangan pa.cinta.hu. Anda boleh saja akrab dengan seseorang tetapi jangan pa.domu.hu. Anda boleh saja tidak suka sama seseorang tetapi jangan pa.sogo.hu.

Mengapa?

Dalam hubungannya dengan PILKADA yang di beberapa tempat belum berakhir karena akan ada putaran kedua. Anda boleh saja mendukung pasangan tertentu tetapi jangan pa.dukung.hu. Dan Anda sah-sah saja tidak menyukai pasangan tertentu tetapi jangan pa.benci.hu.

Mengapa?

Imbuhan "pa-hu" dapat membuat Anda berpikir irrasional. Imbuhan "pa-hu" dapat membuat Anda lupa diri atau tidak sadarkan diri sehingga berbuat hal-hal yang tidak seharusnya yang mengakibatkan kebencian, permusuhan, perpecahan yang pasti mengakibatkan penderitaan tiada akhir.

Belajarlah dari "perang saudara" di Afrika dan Timur Tengah. Belajar bukan berarti bagaimana supaya "perang saudara" terjadi di negeri kita. Tetapi belajar mengapa hal tersebut bisa terjadi dan apa akibat dari peristiwa tersebut. Belajar bagaimana mencegah kebakaran besar dari akar rumput.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun