Pelarangan motor dibeberapa sudut Jakarta secara tegas bukanlah perang melawan rakyat. Tetapi upaya memperbaiki keadaan yang memang tidak selalu menyenangkan semua orang. Sebagian harus berkorban. Mungkin mengorbankan keinginan dan gaya hidup yang tidak selalu bisa diterima perkembangan kota.Â
Sebagai seorang pengguna setia Transjakarta dan juga tidak memiliki motor dan mobil, penulis telah berusaha berkontribusi sedikit bagi ruang yang lebih luas untuk transportasi publik. Perlahan tapi pasti, mudah-mudahan orang Jakarta merasa lebih 'bergaya' dengan naik transportasi publik.Â
Apakah setelah transportasi publik mumpuni dulu baru pengurangan? Justru, karena kebutuhan penataan transportasi publik yang mumpuni, maka kendaraan bermotor harus dikurangi. Tindakan antaranya melarang sepeda motor di jalan protokol. Jadi, ini bukan perang melawan rakyat. Ini hanya upaya menuju transportasi publik yang lebih mumpuni.