Mohon tunggu...
Taufik Rohmatul Insan
Taufik Rohmatul Insan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembaca (walau jarang) Novel, Cerpen, Puisi dan Esai Politik, Hukum, sejarah dan Kebudayaan

Setiap Detik Adalah Kisah Kehidupan. Setiap Manusia Adalah Aktornya.

Selanjutnya

Tutup

Money

Menghidupkan Kreatifitas Komunitas Literasi dan UMKM Bersama JNE

3 Januari 2022   09:30 Diperbarui: 3 Januari 2022   09:36 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mentari terbit menyapa saya, hangat. Cahayanya menembus jendela kamar tidur relawan Komunitas Literasi Rumah Dunia, Kota Serang. Hari itu saya hendak mengirimkan pesanan buku Balada Si Roy karya Gola Gong, kepada sahabat literasi di kota Tangerang.


Kebiasaan mengirim buku bukan hal biasa bagi saya. Pergi ke tempat jasa ekspedisi barang menjadi kebiasaan kami di komunitas, karena banyaknya pesanan buku yang masuk kepada kami. Dari setiap buku yang kami jual, hasilnya dapat membantu kehidupan komunitas literasi yang saya tempati.


Selain menjual buku, kami juga mengirimkan buku-buku sumbangan ke setiap komunitas-komunitas literasi di pelosok Banten.

Buku adalah sahabat kami di komunitas setiap harinya, buku bacaan sehari-hari, buku jualan atau buku yang harus kita sumbangkan. Tidak jarang, komunitas menerima sumbangan buku dari lembaga atau komunitas lain diluar Provinsi Banten.

Olahan Pribadi
Olahan Pribadi


Pengiriman dan penerimaan buku dan/atau alat-alat penunjang komunitas, merupakan satu kewajiban yang harus terus berjalan. Kemandirian komunitas kami, salah satunya berasal dari penjualan buku dan sovenir komunitas. Jasa ekspedisi seperti JNE menjadi keberadan penting dalam proses kreatif di komunitas kami.


Saya memiliki mimpi, generasi penerus bangsa di manapun berada dapat mengakses bahan bacaan yang sesuai dan terfasilitasi secara maksimal.


Bagi masyarakat yang tinggal jauh dari pusat kota, kehadiran buku yang layak dan tidak terbatas jenisnya merupakan harapan. Walau kemajuan teknologi sudah lama berkembang dan menyasar ke setiap daerah, tetapi akses bacaan fisik masih minim.


Membicarakan akses buku yang layak dan tidak terbatas memang selalu hangat untuk dibicarakan di negara kita. Luas jalur yang memisahkan antar provinsi atau kota yang memakan waktu dan jalan yang menantang kadang menjadi kendala untuk penyebaran buku ke daerah-daerah. Di sisi lain kami harus mengelola aktivitas komunitas kami.


Lambat laun kendala-kendala pengiriman buku mulai teratasi, bersamaan dengan kemajuan era-digital melalui akses internetnya, yang dengannya berkembang dan semakin pesat juga kemajuan jasa ekspedisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun