Untuk kesekian kalinya
Kami rakyat tidak tau harus berkata apa
Bergantung pada puji pujian saja
Hanya akan membuat kami semakin mati dibuatnya
Kekacauan berserakan dimana-mana
Bagai debu yang bertebaran di depan mata
Kini tangan penguasa entah berjabat tangan dengan siapa
Tanah kami dirampasnya
Udara kami diracuni aneka polusi
Air kami dihitamkan limbah-limbah tak karuan
Dan Keringat kami diperas tanpa Imbalan pas
Kami rakyat tidak tau harus mengadu pada siapa
Lihatlah Jogja
Tanahnya di sanjung
Tetapi rakyatnya dikungkung
Lihatlah Papua
Tanahnya di agungkan
Tetapi rakyatnya dicampakan
Sungguh sejarah kami sejarah darah
Saat ini kami memiliki tekad dan kawan perjuangan
Tetapi itupun dirampasnya
Tidak ada yang membawa surga kepada kami
Yang kami terima selalu neraka dan air mata
Untuk kesekian kalinya
Perjuangan tetap berdiri tegak menantang
Selamat Hari Buruh Se-Dunia
Kawan-kawan para pejuang