Mohon tunggu...
Rino Susilo
Rino Susilo Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Prinsipku adalah berusaha melakukan terbaik apa yang dilakukan sekarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Vasudhaiva Kuntumbakam Lebih dari Sekadar Toleransi Dalam Kehidupan Mutikultural

12 Juni 2021   01:05 Diperbarui: 12 Juni 2021   01:35 1789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, Agama memiliki arti sistem yang mengatur tata keimanan (Kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia dengan lingkungannya. Jelas bahwa agama merupakan sebuah tuntunan untuk membimbing umat manusia agar menjalankan suatu tatanan kehidupan guna mencapai keharmonisan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungan. Dalam agama Hindu ajaran ini disebut dengan Tri Hita Karana dan tentunya setiap penganut kepercayaan mimiliki tuntunan dengan kitab sucinya masing-masing yang menjadikan hal mutlak kebenaran bagi pemeluknya.

Agama Hindu adalah agama yang berasal dari kata Sindhu dalam bahasa Sanskerta, yaitu nama sebuah sungai di sebelah barat daya Subbenua India. Jelas bahwa Hindu itu sendiri merupakan letak geografis. Inti ajaran agama Hindu yang sebenarnya adalah Sanatana Dharma yang artinya kebenaran abadi dengan sumber tuntunannya adalah kitab suci Weda. Karena kemudian ajaran ini masuk ke Indonesia maka menjadi Hindu Dharma yang proses pelaksanaan yaitu mengejawantahkan dengan ajaran tradisi lokal. Terlepas dari itu semua, ajaran-ajaran Weda juga tetap dijalankan dengan baik. Terbukti bahwa ajaran vasudhaiva kutumbakam secara tidak langsung menjadikan umat Hindu bahkan umat beragama lain ikut mengimplementasikan ajaran ini untuk dapat menyatukan perbedaan-perbedaan yang ada di Indonesia.

Jika ajaran vasudhaiva kutumbakam diselami lebih dalam lagi, maka kegiatan yang dilakukan oleh umat manusia dengan latar belakang yang berbeda-beda tidak semata-mata hanya menunjukkan wujud toleransi saja. Lebih dari itu manusia menganggap bahwa semua mahkluk adalah saudara. Seperti halnya manusia menolong saudara dekatnya bukan karena toleransi tapi karena suatu keseharusan. Semua mahkluk sama. Sama-sama mewujudkan bentuk kesetaraan umat manusia maupun mahkluk hidup yang lain lebih dari karena perbedaan. Semua mahkluk bersaudara bukan lagi sekadar wujud toleransi perbedaan. Menyayangi hewan maupun tumbuhan juga termasuk ajaran vasudhaiva kutumbakam, karena hewan dan tumbuhan juga mahkluk hidup. Hal-hal semacam ini merupakan sebuah keseharusan yang harus dilakukan bagi semua umat manusia.

Sebagai generasi Hindu dengan memahami bahwa implementasi ajaran vasudhaiva kutumbakam tidak hanya sebagai wujud toleransi karena perbedaan saja. Lebih dari itu, hal kebaikan adalah suatu keseharusan. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Terdapat berbagai macam-macam agama, suku, ras dan budaya. Ajaran vasudhaiva kutumbakam merupakan ajaran yang sangat relevan untuk diterapkan. Dengan menerapkan ajaran vasudhaiva kutumbakam, akan menciptakan generasi hindu sebagai benteng terdepan untuk menjaga kehidupan Bangsa Indonesia yang Multikultural.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun