Mohon tunggu...
Jeki Sugarino
Jeki Sugarino Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kata itu sangat indah, tidak banyak orang yang menyadarinya. percayala!

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Kata "Bisa" Polisemi atau Homonimi?

6 Januari 2023   13:26 Diperbarui: 6 Januari 2023   13:51 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Bersumber dari buku kajain Bahasa karya abdul chaer pada halaman 71, terdapatnya peryataan yang berbunyi bagimana kita bisa menentukan perbedaan anatara kasus homonimi dan kasus polisemi. Pernyataan tersebut menjadi pembahasan yang menarik bagi penggiat Bahasa. Apakah selama ini kedua teori tersebut tidak tersentuh atas bagaimana perbedaannya.

Kita akan membahas pernyataan pada buku abdul chaer tersebut dengan sumber-sumber yang bersangkutan dengan kebahasaan. Polisemi dan homonimi atau homofon merupakan kajian yang terdapat pada pemaknaan kata. Semantik adalah ilmu yang mengkaji makna sebuah Bahasa. Sebelum kita membahas langsung ke topik yang akan kita kaji. Kita akan membahas pengertian dari polisemi dan homonimi.

Polisemi merupakan suatu kata memiliki lebih dari satu makna. Pengertian ini diambil dari buku Fatimah Djajasudarma. Selain itu, contoh yang menunjukkan polisemi adalah kata bisa yang mempunyai makna "racun" dan "dapat". Pengertian polisemi juga terdapat pada buku Stephen Ullmann, yang mengatakan bahwa sebuah kata dapat mempunyai makna-makna yang berbeda disebut polisemi. Adapun contoh pada buku tersebut, pada kata Kepala yang mengandung makna "bagian tubuh paling atas" dan "pemimpin". Berdasarkan pengertian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa polisemi merupakan kata yang mempunyai lebih dari satu makna.

Pengertian polisemi telah kita bicarakan pada paragraf di atas. Pembahasan selanjutnya kita akan melihat pengertian dari homonimi atau homofon. Homonimi merupakan gejala kesamaan tulisan dan lafal dua kata yang berbeda. Pengertian tersebut di ambil dari buku karya Fatimah Djajasudarma. Selain itu, menurut Stephen Ullmann homonimi adalah dua buah kata atau lebih mungkin mempunyai bunyi yang identik. Berdasarkan dua teori tersebut homonimi merupakan sebuah kata yang mempunyai bunyi yang sama.

Berdasarkan pengertian dari polisemi dan homonimi kita dapat melihat perbedaan secara pengertian. Namun pada contoh dari buku Fatimah Djajasudarma mengatakan bahwa kata Bisa yang mempunyai arti "racun" dan "dapat" tergolong ke dalam polisemi dan homonimi. Lantas apa yang membedakan polisemi dan homonimi?.

Perbedaan polisemi dan homonimi terletak pada komponen makna yang terkandung. Polisemi mempunyai kata dan makna komponen yang saling melekat atau keterkaitan. Sedangkan homonimi mempunyai bunyi kata yang sama, namun secara komponen makna tidak mempunyai hubungan yang sama. Pada kata Bisa yang mempunyai makna "racun" dan "dapat", kedua makna ini tidak mempunyai komponen yang sama secara makna. Kata bisa tergolong ke dalam homonimi bukan polisemi.

Pada kata kepala mempunyai makna "bagian tubuh paling atas" dan "pemimpin", merupakan kata tergolong polisemi dikarenkan makna dari kata kepala masih mempunyai komponen makna yang terikat yaitu sama-sama berada dibagian atas.

Sehingga, yang harus kita gariskan bahwa polisemi merupakan satu kata yang mempunyai banyak makna yang saling terikat. Berbeda dengan homonimi yang mempunyai persamaan bunyi namun komponen makna tidak saling berhubungan atau terikat.

Kajian ini dilakukan atas pemahaman penulis berdasarkan sumber-sumber yang telah dibaca.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun