"Karena udah sering sih jadi tim acara, so better when I choose acara," iya, aku tahu, terlalu santai untuk sebuah wawancara.
"Kamu ngerti kan jobdesk acara? Coba sebutin," ga cuma tahu, semua seksi pun gue hafal jobdesknya, karena terlalu sering jadi sekretaris.
"Buat rundown, jadi MC, jadi time keeper, ngawasin acara biar lancar, buat cue card, and another job about concepting."
"Kalo ga diterima, mau ke Humas ya? Btw, kamu tau komunitas ini?"
"Little bit sih."
"Oke makasih!" Gue langsung masuk dan verifikator gue ikut masuk.
Selanjutnya, dipanggil ini lagi. Lumayan banyak sih untuk yang dipanggil tuan verifikator. Aku sendiri bukannya tak peduli, tapi aku dan kesendirianku sudah terlalu parah. Akhirnya, adzan Ashar pun tiba. Artinya sedikit lagi menuju Maghrib, dan yang sudah wawancara boleh langsung shalat. Oh, tentu aku dengan Fathia langsung menuju ke Mushola dengan senang hati. Bagaimana dengan Ibunya? Beliau tidak ikut karena berhalangan. Tapi sebelum itu, ada pengumuman dari verifikator kami.
"Yang diterima tim acara, Nara Aryana Rizkia, Fathia Rahmadina, Fatimah Husna, Rayhan Ali Ar-Rahman," senang? Tentu! Karena satu tim dengan orang yang sudah aku kenal disini.
"Waah Nara! Kita kerja bareng Ra!" Tentu, kita berdua senang, akan bekerja sebagai tim.
Shalat berdua dan melunturkan make up hari ini. Ah, sudah membuang make up hari ini, tak apalah. Juga sedikit merusak tatanan rambut, yang penting kewajiban tidak terlupakan. Selesai shalat pun, aku membereskan kembali make up dan tatanan rambut yang sudah rusak.
"Fathia, nanti kan kita bahas acara, kayanya gue pelajarin dulu deh acaranya gimana, jujur gue nggak terlalu kebayang gitu fat."
