Mohon tunggu...
Rin Muna
Rin Muna Mohon Tunggu... Penulis - Follow ig @rin.muna

Walrina Munangsir Penulis Juara Favorite Duta Baca Kaltim 2018 Pemuda Pelopor Kaltim 2019 Founder Taman Bacaan Bunga Kertas

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Jalan Hidupku

28 November 2018   19:53 Diperbarui: 28 November 2018   20:15 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Pixabay.com

Minggu demi minggu berlalu begitu saja.

Waktu begitu cepat berlalu. 

Rasanya aku masih terpekur di pembaringan. Tak tahu apa yang sedang kurencanakan. Tak tahu apa yang seharusnya aku kerjakan.

Kadang, langkah yang kubawa begitu berat. Jalan yang kutuju membuntu atau bahkan membeku. Jika tidak beku, terlalu banyak duri yang aku harus lalui. Terluka, sakit, itu pasti. Hanya pilihan untuk berhenti terluka atau tetap terluka untuk menggapai impian yang penuh dengan rintangan.

Aku bimbang...

Entah kapan hatiku bisa menerima kenyataan.

Mungkin benar, bahwa setiap hal sudah digariskan oleh Tuhan. Bahkan semut pin diciptakan untuk mencuri gula. Gula yang menjadi satu bagian manis dalam hidup kita. Namun, kita tidak menyadari karena oa tal menyakiti.

Padahal sama saja dengan anjing yang menggigit. Bahkan, tak secuilpun daging kita dikecap. Hanya rasa sakit yang bisa kita rasakan. Walau tak ada apa pun yang diambil dari hidup kita.

Tentulah kita akan mengingat hewan yang pernah menggigit walau hanya sekali daripada mengingat hewan yang mencuri makanan kita berkali-kali.

Ada hal yang bisa aku terima dan tidak.

Tapi, Tuhan sudah mengatur semuanya dan mengajarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun