Konsep "In this economy" belakangan banyak diperbincangkan netizen di media sosial. Intinya membahas soal  maraknya soal diskursus kondisi ekonomi yang sulit yang dianggap ikut mempengaruhi banyak keputusan termasuk soal menikah.
Segala keputusan sesuatunya dikaitkan dengan ekonomi. Mulai dari urusan belanja, hingga merencanakan masa depan, yang tidak bisa dipisahkan dari situasi ekonomi yang penuh ketidakpastian. Nah dalam situasi blunder begitu, apakah menikah menjadi solusi yang tepat atau justru sebuah keputusan yang terlalu terburu-buru?.
Apakah tidak menjadi bibit toxic relationship-hubungan yang tidak didasari nalar waras jika terus dipertahankan karena bisa menjadi racun rumah tangga.
Bagaimana yang meyakini keputusan menikah justru menjadi "lahan" masuknya rezeki, terutama yang berkeyakinan menikah adalah sebuah sunnah "pembuka" pintu rezeki.
Menikah di Tengah Krisis Ekonomi
Memang dilematis rasanya, jika dalam kondisi ekonomi sulit justru dihadapkan pada pilihan untuk menikah. Dalam situasi normal saja rasanya rezeki sulit diraih, konon lagi saat ekonomi syulit sekarang ini.
Bagi yang belum memutuskan untuk menikah, situasi ekonomi yang penuh ketidakstabilan seringkali menjadi pertimbangan besar. Mengingat biaya hidup yang semakin tinggi, harga kebutuhan pokok yang tidak menentu, serta tantangan karier yang tidak lagi seberat beberapa dekade lalu, menikah bukan lagi sekadar pilihan emosional. Banyak yang melihatnya sebagai keputusan transaksional.
Nah lho, artinya mereka dengan cermat mempertimbangkan berapa banyak keuntungan yang bisa didapatkan dengan menikah, seolah seperti penghasilan ganda dalam sebuah rumah tangga atau penghematan biaya hidup.
Tentu saja hal itu bisa dimaklumi, tak semua orang berpikir sama dan sederhana. Ada yang menganggapnya sebagai hal yang rumit---kompleks.
Tapi dalam konteks ini, menikah juga bisa menjadi pilihan yang rasional karena dua kepala lebih baik daripada satu. Pendapatan gabungan bisa saling membantu menutupi kekurangan dan kelebihan sebuah keluarga dalam mengatasi tekanan biaya hidup yang semakin tinggi.
Selain itu, peran pasangan dalam saling mendukung---baik secara finansial maupun emosional---terbukti memberikan kekuatan ekstra dalam menghadapi tantangan. Tapi apakah semua pasangan siap dan sepakat mengatasi masalah itu bersama-sama dalam kondisi ekonomi saat ini yang tidak cukup stabil untuk membuat keputusan semacam itu?.
Menikah Sebagai Jalan Keluar dari Masalah Ekonomi?
Ada yang bilang menikah sebagai solusi keluar dari jeratan masalah ekonomi. Bagaimana logikanya?. Bagi mereka yang sudah menikah, situasi ekonomi yang penuh ketidakpastian ini bisa menjadi ujian berat dalam mempertahankan kehidupan keluarga.