Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pilih Tumbler, Peduli Lingkungan atau Undang Penyakit?

24 Maret 2025   19:57 Diperbarui: 25 Maret 2025   11:12 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tumbler sehat untuk sehari-hari-kompas lifestyle

Seharusnya kita menyambut dengan gembira ketika trend peduli lingkungan salah satunya dengan pemanfaatan tumbler, botol minuman ulang pakai semakin menjadi pilihan.

Tren gaya hidup hijau kini memang kian marak dengan penggunaan produk ramah lingkungan seperti tumbler, botol minum yang bisa digunakan kembali. 

Kehadiran tumbler ini seolah menjadi simbol harapan kita untuk menjaga bumi dimulai dari setiap orang secara individu hingga diharapkan menjadi gerakan kolektif. 

ragam tumbler amankah untuk kesehatan-lestari kompas .com
ragam tumbler amankah untuk kesehatan-lestari kompas .com

Namun, memilih menjadi seorang environmentalist tidak hanya tentang adopsi gaya hidup tertentu, tetapi juga harus disertai dengan pengetahuan yang memadai. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah dampak kesehatan dari produk yang kita gunakan, termasuk tumbler berbahan plastik.

Bagaimanapun kita tetap harus mewaspadai greenwashing, ketika para produsen mengatasnamakan gerakan penyelamatan bumi mendorong produksi massal sarana pendukung seperti tumbler, tapi tidak diikuti dengan aturan ketat soal komponen apa yang menjadi prasyarat agar aman dan sehat.

Edukasi mengenai plastik dan tumbler harus dimulai sejak dini. Anak-anak harus diajarkan untuk membaca label pada produk yang mereka gunakan, memahami arti kode daur ulang, dan mengenali risiko penggunaan plastik yang tidak aman. Dengan begitu, mereka tidak hanya menjadi generasi yang peduli lingkungan, tetapi juga sadar akan pentingnya menjaga kesehatan.

berbagai jenis tumbler.kompas.com
berbagai jenis tumbler.kompas.com

Beragam Tumbler Plastik dan Kealpaan Kita

Tumbler tersedia dalam berbagai bahan seperti logam, kaca, dan plastik. Dari ketiganya, plastik adalah material yang paling populer karena ringan, murah, dan mudah dibentuk. Namun, tidak semua plastik diciptakan sama. 

Ada plastik sekali pakai yang dirancang untuk digunakan sesaat sebelum dibuang, dan ada plastik yang dirancang untuk digunakan berulang kali. Sayangnya, penggunaan plastik yang salah, terutama yang tidak sesuai dengan standar kesehatan, bisa berujung pada risiko kesehatan serius.

Berulang kali ini dikampanyekan, namun setiap kali juga kita lupa. Apalagi ketika melihat deretan botol tumbler yang berwarna-warni, tebal-tipis, dalam beragam bentuk yang imut hingga yang artistik.

Anak-anak bisa terkecoh hanya dari warna dan bentuk, bukan pada substansi kegunaannya sebagai alternatif pengganti botol minuman.

Banyak dari kita tahu sepintas tentang bahaya plastik, jenis kode komposisi kandungan material plastiknya. Tapi tetap saja kadang-kadang kita lupa mengenali atau mendeteksi kode plastiknya.

Beberapa jenis plastik tahan terhadap suhu panas dan aman digunakan di microwave, tetapi ada juga plastik yang ketika terkena suhu panas dapat melepaskan zat beracun. Misalnya, plastik yang mengandung Bisphenol A (BPA) atau ftalat dapat larut ke dalam minuman panas dan masuk ke tubuh kita. Paparan jangka panjang terhadap zat ini dapat menyebabkan gangguan hormonal, masalah reproduksi, dan bahkan meningkatkan risiko kanker.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun