Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Rasa yang Diharapkan Tumbuh dari Buku Anak, dengan Perubahan Zaman

16 Mei 2021   16:05 Diperbarui: 16 Mei 2021   20:52 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayam dan alam. Sumber gambar: Pixabay.

Sedangkan pada masa anak-anak kecil lebih dituliskan dalam buku anak dengan menceritakan Piko, anak ayam yang ingin tahu tentang kejadian sekitar rumah. 

Misalnya tentang adanya gaung atau gema dari suara yang dipantulkan dari dalam sebuah alat penyiram bunga yang tergeletak di halaman.

Hari demi hari hingga zaman berubah, merupakan diary yang sangat panjang. 

Dulu sebuah rumah dengan halaman luas, kini manjadi paving blok. Dulu banyak pepohonan rindang, kini menjadi bangunan beton. Dulu anak ayam berkeliaran, kini disimpan dalam kandang berukir. Dulu anak-anak bisa bebas berinteraksi di alam, kini menghayati alam melalui buku. 

Alhasil catatan dalam sebuah buku merupakan sumber pengetahuan yang penting, sehingga anak-anak harus berbekal suka membaca buku tentang pengetahuan sekitar rumah. 

Kalau seperti si Piko yang selalu ingin tahu, tidaklah perlu takut kalau terpaksa harus mengarungi dunia. Daripada punya pengalaman banyak dalam mengarungi dunia, tetapi tidak peka terhadap keamanan sekitar rumah sendiri. 

Semua yang tercatat dalam buku anak, seyogianya menceritakan tentang keindahan. Buku memang ada aneka ragam genre, dan ditangan orang tua pemilihan buku anak. Akankah memilih buku yang penuh keindahan atau yang menakutkan membuat seram.

Hari demi hari hingga kemajuan teknologi semakin merubah zaman, begitulah diary selain panjang juga rumit. Rasa ingin tahu anak terhadap sekitar rumah semakin luas dan rumit. Teknologi semakin maju, seirama dengan makin banyak godaan.  Buku anak tidak lagi dibiarkan melaju sendiri, tetapi diiringi oleh buku panduan orang tua. 

Sekarang anak-anakku memberikan buku anak kepada anak-anaknya, yang artinya kepada cucu-cucuku,  dengan cara berlangganan sebulan sekali. 

Bentuk yang diperoleh adalah buku cerita, buku panduan orang tua dan bulu aktivitas. Dari berbagai tawaran buku anak, cucuku dipilihkan orang tuanya "Kodomo Challenge". Cerita tentang Shimajiro dan ayah bunda, beserta guru dan kawan-kawannya. 

Shimajiro yang asalnya dari Jepang sudah melakukan adaptasi berkegiatan di Indonesia, misalnya dalam menjelajah makanan Nusantara. Tetapi ada kalanya masih menceritakan kehidupan Shimajiro di Jepang yang sejak sekolah di Taman Kanak-Kanak (TK)  sudah belajar naik kereta api, menyeberang jalan dan  menggunakan tangga berjalan secara baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun