Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kita atau Vaksin yang Harus Siap? Pastilah Semua

28 Januari 2021   20:20 Diperbarui: 29 Januari 2021   18:17 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo dinyataka positif. Sumber gambar : ANTARA FOTO/ Galih Pradipta.

Mana yang lebih sulit untuk diwujudkan, kita siap vaksin atau vaksin siap untuk kita? 

Sepertinya lebih sulit mewujudkan  vaksin siap untuk kita. Karena pihak pemerintah harus mengadakan ratusan juta dosis vaksin untuk keperluan semua rakyatnya yang memenuhi syarat untuk menerima vaksin. Ada satu orang saja tidak terbagi 2 dosis vaksin, pemerintah akan mendapat kecaman berat dari seluruh rakyat. Tetapi yang terjadi di negeri ini berbeda, malahan pemerintah yang meminta dengan sangat agar rakyat siap vaksin. Bahkan seorang Presiden Jokowi yang bersedia menerima vaksin pertama, meminta agar semua rakyat siap divaksin. Bersama para tokoh  saja belum cukup, bahkan harus menggandeng artis sebagai influencer. 

Hampir setahun pandemi covid-19 mengepung negeri ini dengan lajudan kekuatan luar biasa, berbagai cara dan peralatan dikerahkan tetap saja covid-19 masih gagah perkasa mematikan berbagai sendi kehidupan. Sudah begini, senjata terakhir yang sedang digadang-gadang adalah vaksinasi covid-19. Sayangnya masih ada saja yang tidak mempercayai manfaat vaksinasi, sambil mengeluarkan hasutan untuk tidak percaya terhadap vaksin.

Lalu apa lagi yang akan dilakukan, kakau kita tidak percaya terhadap vaksin. Dari PSBB yang beganti nama hingga PPKM. Dari protokol kesehatan 3 M, 5 M hingga 7 M. Entah sudah dijalankan dengan baik atau belum, yang pasti pandemi covid-19 masih merajalela, dengan menghasilkan hitungan positif aktif, sembuh dan meninggal. 

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo dinyataka positif. Sumber gambar : ANTARA FOTO/ Galih Pradipta.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo dinyataka positif. Sumber gambar : ANTARA FOTO/ Galih Pradipta.

Menurut Doni Monardo, walau tak terlihat Covid-19 sudah sangat dekat. Saking dekatnya, yang disiplin protokol kesehatan pun bisa terpapar. Bahkan bukan sangat dekat saja saja, tetapi mendekat denga laju cepat dan sangat rapat dari berbagai kelompok. 

Kesulitan yang dialami bukan melawan covid-19 saja, tetapi juga bencana di sana-sini. Bencana yang benar-benar dari alam, atau pun yang tampaknya dari alam tetapi karena kecerobohan manusia. 

Janganlah sesal dibiarkan tidak berguna, pendemi covid-19 jangan sampai diikuti kecerobohan penolakan vaksin yang telah dihadirkan dengan susah payah. Telah diberikan dengan gratis untuk semua rakyat yang hanya menunggu jadwal saja. 

Kian hari rakyat terserang covid-19 kian meningkat, rumah sakit rujukan penuh. Demikian juga yang meninggal dunia, makam covid juga manjadi penuh. Bersyukurlah yang bisa sembuh, yang selanjutnya tak memerlukan vaksinasi covid-19. Tetapi tetap ikutlah untuk memberikan ajakan kepada semua rakyat untuk mengikuti covid-19, dengan menberitahuhan betapa berat jika terpapar covid-19.

Vaksin pelindung bagi semua rakyat dari bahaya pandemi covid-19. Sumber gambar : Pixabay/ Geralt.
Vaksin pelindung bagi semua rakyat dari bahaya pandemi covid-19. Sumber gambar : Pixabay/ Geralt.
HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun