Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hadir Vaksin, Apakah Pandemi Langsung Sirna?

20 Januari 2021   13:13 Diperbarui: 20 Januari 2021   13:19 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vaksinasi adalah payung pelidung, ayo yakin divaksin. Sumber gambar: Pixabay. Karya: Geralt.

"La ... anaknya kan sudah lulus semua, cucunya yang masih umur 4 tahun," jawab simbok. 

"Oh iya ya," kataku sambil menggaruk kepala yang tidak gatal.

Manfaat sekolah, selain mencerdaskan anak juga mengajarkan anak bersosialisasi dengan teman sebaya. Pada usia yang katanya merupakan golden age, anak-anak diharapkan menyerap kecerdasan sebanyak 50% pada usia 4 tahun, 80 % pada usia 4 tahun sampai 8 tahun dan mencapai titik tertinggi pada usia 18 tahun.

Jadi kalau anak-anak yang sekarang tidak bisa sekolah karena adanya pandemi covid-19, sebaiknya ibunya mengajarkan banyak kecerdasan di rumah. Melalui perhatian seorang ibu, anak-anak tak kehilangan masa golden age. 

Kalau sampai 4 tahun lagi sekolah belum bisa dibuka karena pandemi covid-19, ini akan membahayakan dunia pendidikan. Bisa-bisa menghasilkan generasi yang bagaikan katak yang bersembunyi terus di bawah tempurung. 

"Bagaimana menurut neng Irin, mbok?"

"Katanya, kalau sekolah memang sudah dibuka oleh pemerintah, dia milih nyekolahkan anak," kata simbok, "Tapi semuanya terserah kepada ibunya."

"Apakah tidak berbahaya, mbok?"

"Mangkanya harus yakin divaksin," kata simbok, "Nurut sama pemerintah."

"Lalu masih harus menggunakan protokol kesehatan," kata simbok, "Itu lo mengenakan masker-mencuci tangan-menjaga jarak."

"Zaman pandemi polio juga gitu," sambung simbok, "Walaupun vaksin sudah ada masih harus jaga diri supaya tidak ketularan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun