"Dulu, Negara Indonesia tidak bisa secepat itu," kata simbok, "Mengajak artis lagi."
"Artis kesayangan simbok ya?"
"Tapi kok ya keterlaluan," jawab simbok, "Udah jadi orang pilihan yang menerima vaksin pertama dan gratis, kok malamnya abring-abringan."
"Gagal meng influence itu," lanjut simbok, "malahan ter influence, bagaimana to."
"Mempengaruhi dan terpengaruh gitu lo mbok, kok pakai bahasa Inggris segala," kataku sambil tertawa tapi tidak berani menepuk bahu simbok. Maklum, masa pandemi harus tetap menjaga jarak.
Sebuah sejarah yang telah tercatat, vaksinasi di Indonesia telah dimulai. Semua akan dipanggil sesuai urutan, tidak bisa langsung semua rakyat yang sangat banyak di semua daerah yang sangat luas. Penjadwalan akan membuat lebih teratur, mempermudah pelaksanaan dan memberikan hasil yang baik.Â
Bersama Presiden Jokowi pada hari Rabu 13/01/2021, kepada ketua IDI juga dilakukan vaksinasi. Semua yang menerima vaksin pertama menjadi contoh, agar semua rakyat Indonesia nantinya semua yakin divaksin.
"La kalau simbok dipanggil ya pasti lari mendekat, tanda yakin divaksin!" kata simbok dengan tegas.
"Tapi kan simbok umur 92 tahun," kataku, "Harus tunggu giliran vaksin yang aman untuk 60 tahun keatas."
"Oh iya simbok sampai lupa, anak simbok saja sudah diatas 60 tahun juga belum tahu kabagian divaksin atau tidak," kata simbok sambil merenung sedih.Â
Neng Irin yang dulu terkena polio, umurnya juga sudah diatas 60 tahun. Pernah tanya-tanya kepada simbok, dulu suasana pandemi polio apakah juga menegangkan seperti pandemi covid-19 sekarang?