Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cerita tentang Laras, Cucu yang Piknik dengan Sehat dan Bahagia

30 Oktober 2020   20:10 Diperbarui: 31 Oktober 2020   11:16 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laras menyiapkan botol minuman untuk bekal. Koleksi pribadi Rini DST

Setiap pagi aku buka grup whatsap (WA) keluarga dengan sapaan dalam bentuk stiker yang berucapkan Assalamualaikum, yang artinya semoga keselamatan menyertai engkau seluruh keluarga. Keselamatan dan kesehatan memang merupakan harapan utama dalan masa pendemi covid-19. 

Pada barisan berikutnya aku sambung lagi dengan kalimat lebih santai, "Sehat semua ya," dan aku sambung lagi dengan, "Semoga selalu dalam lindungan Allah."

Dalam grup WA keluarga, dua anak-anakku selalu menjawab dengan, "Aamiin," yang selalu disambung dengan, "Nini dan engki sehat-sehat juga ya." Nini dan engki adalah panggilan untuk kakek dan nenek bagi Laras dan Zaina. Laras adalah cucu pertama, dari anak pertama, dan Zaina adalah cucu kedua dari anak kedua. Laras pernah tinggal dengan nini dan engki waktu kecil, sedangkan Zaina sejak lahir tinggal di Jepang. Nini dan engki hanya sering berkomunikasi melalui video call. 

Hari ini ada yang berbeda dengan hari-hari biasa. Anakku, ibunya Laras, mennambahkan dengan ucapan, "Selamat berlibur Maulid." Hari libur tanggal merah mengenang kelahiran Nabi Muhammad SAW. Karena pada tahun 2020 jatuh pada hari Kamis, hari Jumatnya dujadikan cuti bersama. Jadilah libur panjang selama 4 hari berturut-turut sebagai libur oktober 2020.

Yang langsung aku jawab dengan, "Nini dan engki setiap hari libur dan tidak libur."

Anakku pun langsung menuliskan jawaban, "Sama."

Nini dan engki memang sehari-hari libur tidak pergi ke kantor, sudah pensiun. Juga tidak libur, karena sejak pandemi covid-19 merebak di Indonesia, memutuskan tidak menggunakan asisten rumah tangga (ART). Jadi setiap hari bekerja membereskan segala sesuatu yang harus dibereskan di rumah.

Sebetulnya demikian juga dengan anakku, ibunya Laras. Sekali pun pendidikan sudah sangat tinggi sebagai dokter Spesialis Penyakit Dalam (Sp PD), lebih memilih menjaga Laras yang sekalian menjalankan semua tugas ART di rumah. Mungkin sampai pandemi covid-19 tiada lagi, dan Laras sudah bisa bersekolah.

Laras bersiap berangkat piknik. Koleksi pribadi Rini DST
Laras bersiap berangkat piknik. Koleksi pribadi Rini DST

Beberapa hari lalu aku mendapat kabar Laras badannya hangat, setinggi 37,7 derajat Celcius.  Sepertinya penyakit pada musim Pancaroba yang menyerang anak-anak yang berusia 3,5 tahun.  Karena ada pandemi covid-19, nini jadi sangat khawatir atas hangatnya tubuh Laras.  Melalui WA juga nini mengeluarkan jurus-jurus yang digunakan, dulu saat anak-anaknya sakit. Untuk urusan dibawa ke dokter, tentu orang tuanya yang juga dokter sudah faham. Nini memberikan saran untuk memberikan makan dalam bentuk bubur, bubur ayam. Dulu anak-anak sembuh kalau diberi bubur ayam yang tidak terlalu kental. Kaldu ayam yang katanya banyak mengandung gizi, membuat anak-anak banyak mengonsumsi cairan yang menyehatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun