"Yaitulah PDB minus dua kuartal berturut-turut," jawab suaminya sambil menutup sendok tanda selesai menikmati makanan dari kak Mala.
"PDB sendiri itu ngitungnya bagaimana?" tanya Mala lagi
"PDB itu ... bapak ya cuma baca-baca di surat kabar," kata Bidin yang diteruskan, "PDB = C + I + G + (X - M)."
"Nah lo! Apa itu C, I, G, (X-M)"Â
Tanpa diminta Bidin melanjutkan,
C = konsumsi
I = investasi
G = belanja pemerintah
(X- M) = selisih ekspor dan impor
"Wah ternyata suamiku yang seperti tidak peka adanya resesi mengerti ilmu finansial juga," kata Qila dengan wajah terkaget-kaget.
"Ya seperti yang sering kita lihat dan baca di berbagai media saja to bu," Bidin menjelaskan. "Bukankah 3 prinsip ibu tentang konsumsi hemat, sudah  sangat bagus."
Kalau ada uang harus belanja.
Belanja yang perlu, jangan belanja asal mau.
Biasakan memanfaatkan apa yang ada terlebih dahulu.
"Setelah melakukan konsumsi dengan 3 prinsip hemat ibu, lakukan investasi," lanjut Bidin. "Terserah suka-suka masing-masing orang, sukanya investasi apa."
"Aku sukanya investasi pendidikan yang tinggi untuk anak-anak," kata Qila yang dilanjutkan, "Supaya kalau tua bisa minta uang kepada anak-anak."Â
Tapi Qila merenung. "Apakah boleh melakukan investasi begitu, pak?" tanyanya  kepada suaminya.