Virus covid-19 adalah musuh yang tak kenal peri kemanusiaan
Menghantam semua orang, tua, muda dan siapa saja.
Senjata tak akan pernah bisa  mengatasi virus covid-19.
Yang bisa mengatasi virus covid-19 hanyalah perilaku masing-masing orang.
Itu adalah kata-kata yang pernah disampaikan oleh Doni Monardo, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19. Yang tentunya bukan omong kosong belaka.
Dalam webinar Dokterku Sayang, Dokterku Berjuang yang diselenggarakan pada hari Sabtu, tanggal 19/09/2020, Doni Monardo juga mengatakan, "Tidak pernah keluar rumah saja, tidak menjamin seseorang tidak akan terpapar covid-19."
Sebagai Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengetahui dengan pasti ada 7% pasien yang sedang dirawat di RS Darurat Wisma Atlet tidak pernah keluar rumah.Â
Apakah berarti tak ada gunanya PSBB yang mau diberlakukan lagi di sejumlah wilayah, baik Besar atau pun Mikro? Jadi bagaimana, apakah lebih baik keluar rumah? Seperti larangan merokok kepada sejumlah perokok yang berpendapat, "Akan lebih cepat koit bila tidak merokok." Tentu saja tidak harus begitu. Apalagi ada yang sangat membedakan, dampak rokok dibandingkan covid-19.
Dokter dan nakes, juga merupakan orang-orang yang harus keluar rumah. Mereka yang paling dibutuhkan untuk menangani pasien-pasien covid-19. Mereka adalah pahlawan-pahlawan  pada masa pandemi.
Bagi yang melakukan usaha, baik besar atau pun yang kecil, juga harus keluar rumah untuk memenuhi kebutuhan banyak orang. Monggo yang jalan-jalan sambil belanja menggeliatkan ekonomi. Asalkan-asalkan semua patuh terhadap protokol kesehatan.
Baik semua yang keluar rumah, Â atau yang tidak pernah keluar rumah hanya bisa mengatasi covid-19 dengan perilaku. Terkadang yang tidak pernah keluar rumah sering lupa dengan berbagai perilaku yang tak disadari menjadi sumber penularan covid-19.Â
Jangan meletakkan gembok pagar rumah sembarangan.