Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lain Dulu Lain Sekarang, Tudingan untuk Peselingkuh

18 September 2020   13:55 Diperbarui: 18 September 2020   14:01 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari Pixabay, merupakan Karya Geralt. Tudingan yang tidak menyenangkan untuk peselingkuh.

Tudingan untuk peselingkuh pada dasarnya menunjukkan yang dituding melakukan kesalahan. Dulu juga, sekarang pun juga. Pokoknya salah. Hanya arah tudingan dan kata-kata yang terucap  mengiringi tudingan berbeda.

Dulu ...

Arah tudingan ditujukan kepada peselingkuh

Kata-tata yang mengiringi tudingan, "Dosa lu. Berani-beraninya! Kalau ada yang tahu lu punya selingkuhan, bisa bikin malu!"

Sekarang ...

Arah tudingan ditujukan kepada yang bukan peselingkuh.

Kata-kata yang mengiringi tudingan, "Bodoh lu. Jangan takut-takut! Kalau semua orang tahu lu punya selingkuhan,  bisa jadi bangga."

Apa sebenarnya selingkuh itu? Dan mengapa makin dan semakin banyak orang gemar melakukan perselingkuhan?

Menurut KBBI Daring, ternyata selingkuh memiliki 3 definisi.

  1. Suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri; tidak berterus terang; tidak jujur; curang; serong.

  2. Suka menggelapkan uang; korup.

  3. Suka menyeleweng.

Tapi Kompasiana dalam topik pilihan dengan label perselingkuhan di kantor, tampaknya hanya mempermasalahkan  selingkuh dalam arti suka meneyeleweng. 

Dulu ... 

Kebanyakan yang menjadi peselingkuh adalah laki-laki. Mungkin karena istrinya, yang perempuan, lebih sering mengurus rumah tangga dan anak-anak. Dari seorang peselingkuh yang cukup dekat dengan kehidupan aku, bahkan dia adalah orang yang sangat aku hormati. Tampak ada beberapa alasan yang bisa dimengerti, mengapa seorang suami jadi peselingkuh.

Tetapi selingkuh ya tetap selingkuh. Menyeleweng! Kalau tadinya seperti bisa dimengerti, lama-lama akan meracuni seluruh keluarga. Perempuan yang mau diajak berselingkuh, biasanya bukanlah orang baik-baik. Tak akan membiarkan keluarga yang tadinya dimiliki oleh suami-suami yang peselingkuh hidup tenteram. 

Pada dasarnya laki-laki peselingkuh bagaikan orang dungu. Benar-benar bagaikan kerbau yang dicocok hidung, orang dungu yang takut kepada perempuan selingkuhannya. Tidak pernah lagi memikirkan keluarga dan anak-anaknya. 

Kalau ada anak-anak bisa selamat dari porak-porandanya perselingkuhan yang dilakukan oleh ayahnya, pastilah menjadi anak yang amat sangat tahan banting. Anak yang akan menjalani hidup dengan hati-hati dan waspada terhadap bahayanya berbagai bentuk perselingkuhan.

Gejala perselingkuhan yang pernah aku lihat, dimulai dengan adanya niat dari peselingkuh.  Kesibukan rumah tangga dan sikap tidak waspada menyebabkan adanya kesempatan. Ditambah dengan teguhnya memegang prinsip menjaga "rahasia lelaki" membuat perselingkuhan tak akan ada habisnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun