Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Biar Renta, Ikut Mendukung Perputaran Ekonomi

28 Juni 2020   19:19 Diperbarui: 28 Juni 2020   19:20 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Pixabay - Geralt

Sebagai orang lanjut usia yang bukan siapa-siapa, tak banyak yang bisa aku perbuat pada masa pandemi covid-19. Hanya selalu berusaha disiplin mengikuti protokol kesehatan yang sering aku dengar dari berbagai media. 

Sudah berulang kali disebut-sebut, tetapi masih banyak juga yang tidak patuh. Aku pernah membuat tulisan di Kompasiana tentang protokol kesehatan tersebut supaya mudah diingat. 

Sayangnya tidak mendapat kategori pilihan. Malu aku menyebutkan judulnya, maksud hati ingin membuat jembatan keledai agar mudah diingat. Kini aku sebut saja dengan protokol CINTA

  • Cuci tangan dangan air mengalir dan sabun
  • Ingat jaga jarak.
  • Nikmati tinggal si rumah.
  • Tingkatkan imun dan minum vitamin.
  • Ayo pakai masker.

Sampai saat ini. Sejak awal masa pandemi covid-19 datang membuat dunia bagaikan tempat angker  hingga berubah menjadi masa new normal yang mulai benderang, masih banyak yang enggan mengikuti protokol CINTA. Apakah yang demikian bisa disebut cerdas berperilaku? Untuk melaksanakan protokol saja banyak yang enggan, apakah bisa cerdas berperilaku menjaga stabilitas keuangan?

Masa new normal sebetulnya masih merupakan bagian masa pandemi. Belum normal! Tahun 2020, pandemi covid-19 masih hidup bersama kita. Atau sebaliknya kita hidup berdamai dengan pandemi covid-19. Dengan mengutak-atik   angka-angka yang positif, yang sembuh dan yang meninggal  sesuai stadard WHO, terbentuklah aneka wilayah yang masing-masing memiliki zona hitam--merah--kuning--biru--hijau. 

Wilayah yang sudah memiliki zona biru, apalagi hijau, boleh menikmati masa new normal. Pada masa new normal yang juga disebut adaptasi kebiasaan baru, diharapkan perputaran ekonomi diharapkan melaju menghempas keterpurukan. Untuk ini peranan semua pihak sangat diharapkan, dimulai dari bank, lembaga keuangan non bank, korporasi hingga rumah tangga. Inilah yang membuat aku tertarik untuk mengikuti event nangkring dan menulis tentang makroprudensial aman terjaga, yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia dan Kompasiana.

Dunia milik orang berani

Ibu Ita Rulina sebagai narasumber dalam event nangkring mendorong semua untuk ikut menjaga stabilitas sistem keuangan melalui UMKM. Sebagai Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial, Bank Indonesia, membuat peraturan agar makroprudensial aman terjaga. Dengan memberikan kelonggaran Giro Wajib Minimum (GWM) kepada bank yang memberi kredit bagi UMKM, diharapkan bisa menjaga stabilitas sistem keuangan. 

Sedangkan Nycta Gina seorang dokter yang menjadi public figure dan entrepreneur memberikan contoh bagaimana beliau mengelola bisnis hijab. Mbak Gina berusaha agar tidak melakukan PHK terhadap karyawannya. Kreatif  dari merubah bisnis hijab menjadi bisnis masker hingga menyelenggarakan bazaar di media daring, untuk menjaga agar bisnisnya tetap berjalan walau diterpa pandemi covid-19.

Walau kebijakan, dorongan dan contoh yang sangat indah terbentang di hadapan diri. Tetapi keberanian ada di dalam hati, hanya sanggup menyisakan tangis. Aku justru baru saja menutup UMKM yang aku miliki, demi keamanan semua pihak dari pandemi covid-19. Memang berat dan menyedihkan, dampak pada masa pendemi covid-19. Dan inilah aku alami. 

Rasa syukur yang masih bisa hadir dalam hati sanubari, adanya kebiasaan hidup sejak masa muda

Hemat

Memanfaatkan yang ada

Tidak suka utang.

Hemat sangat berbeda dengan pelit. Hemat adalah bersikap hati-hati dalam menggunakan uang. Bijak dalam memisahkan antara yang perlu dan yang mau. Yang aku perlu adalah sandang-pangan-papan-pendidikan. Syukur aku berhasil menyelesaikan semua yang perlu. Pendidikan anak-anak sudah selesai. Juga menghantarkan anak-anak menuju pernikahan  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun